MENUJU PERTANIAN ORGANIK

SELAMAT DATANG

Jumat, 13 Januari 2012

BUDIDAYA TANAMAN KEMIRI (Aleurites moluccana Wild)

A.    Manfaat.
Pada lapangan yang berkonfigurasi datar sampai pada tempat-tempat bergelombang dan curam. Jenis ini dapat tumbuh pada tanah yang berpasir, maupun pada tanah-tanah podsolik yang kurang subur. pohon ini masih dapat tumbuh dengan baik. Tinggi pohon sampai 35 cm, panjang batang bebas cabang 10-14 m , diameter sampai 100 cm, kulit luar berwarna kelabu, beralur sedikit dan dangkal, tidakmengelupas. Kemiri mulai berbuah pada umur 3,5 sampai dengan 4 tahun. pada umur 5 tahun produksi buah rata-rata 200 kg/pohon/tahun. Dari biji kemiri dapat diolahmenjadi minyak atau lemak kemiri yang digunakan sebagai bahan obat-obatan, kosmetik, coating dan industri cat.
Kayu teras berwarna putih kekuning-kuningan, mudah diserang jamur biru, gubal tidak dapat dibedakan dari kayu teras. Berat jenis rata-rata 0,31, kelas kuat IV - (V) dan kelas awet V. Kayu dapat digunakan untuk plywood, peti, korek api dan barang kerajinan.
 
B.     Tempat Tumbuh.
Pohon kemiri atau Aleurites moluccana Wild, dapat dijumpai hampir sebagian besar Indonesia, pohon ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-800 m diatas permukaan laut. Pada daerah yang beriklim kering seperti di Sulawesi Selatan, maupun pada daerah yang beriklim basah seperti di Jawa Barat.
C.  Teknologi Budidaya Tanaman Kemiri.
1.   Pembibitan
a)  Benih.
Buah yang masak dapat diperoleh setelah 3-4 bulan dari masa berbunga, buah masak akan jatuh. Buah yang berbiji satu disebut biji jantan bentuknya bulat dan lama berkecambahnya lebih panjang dari biji betina.
Beberapa cara perlakuan yang dapat dilakukan sebelum biji disemai antara lain.
-          Biji direndam dalam air dingin 15 hari, kemudian dipukul dengan palu kecil hingga biji retak. Usahakan pemukulan tidak terlalu keras, cukup asal belah sedikit.
-          Mengikir biji pada bagian yang akan keluar lembaga. Sesudah +/- 45 hari semai siap disapih dan dilaksanakan seleksi semai dan yang harus diperhatikan pilih semai yang tegak lurus, sehat dan sehat dan ketika dilakukan pencabutan agar hati-hati agar akar tidak rusak/luka.
 
b)     Pembibitan.
Biji yang diperoleh di semaikan dengan media tabur dari tanah dan pasir dengan perbandingan 1 : 2 dan campuran ini disaring dengan kawat saringan berukuran 2 mm. Kemudian campuran ini sebaiknya disterilkan dengan cara digoreng sebelum dimasukkan kedalam bak plastik dengan tujuan agar bebas dari bibit penyakit. Biji kemiri disemai sedalam +/- 2,5 - 10 cm.  Pembibitan baru dapat digunakan setelah berumur 6 sampai 1 tahun.
 
2.      Penyiapan lahan.
a)      Program HTR mengarahkan adanya rotasi penanaman tanaman Hutan, dengan demikian perlu desaign sedemikian rupa, agar lahan yang disediakan untuk digarap dapat secara periodik menghasilkan tanaman hutan. Untuk itu pemilihan tanaman didasarkan pada luas yang digarap dan komodite yang ditanam sesuai dengan umur panen. (lihat Model Budidaya Hutan Tanaman Rakyat).
b)      Budidaya di lahan HTR menggunakan sistem tumpang sari pada tahun pertama sampai dengan tahun ke empat. Dengan sistem tersebut menentukan jarak tanam yang memberikan peluang bagi tanaman sela untuk tumbuh dan jarak tanam yang tepat.  Untuk tanaman kemiri maka jarak tanam yang digunakan adalah 4 m x 4 m atau 5 m x 5 m. Untuk membantu jarak tanam dan arahnya tertata rapi maka dibuat dengan diajir dahulu.
c)      Lahan dibersihkan dari tanaman penggangu dan pada ajir dilobangi dengan ukuran  : 40 x 40 x 30 cm.
 
3.      Penanaman.
a)      Penanaman dilakukan pada awal musim hujan.
b)      7 hari sebelum dilakukan pemupukan dengan pupuk an organik masing-masing lobang 75 gram Urea + 50 gram KCl dan 50 gram SP.
c)      Penggunaan pupuk hayati yang berguna untuk pembenah tanah yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah dengan menggunakan: bio P 2000 Z + Phosmit  + air dengan perbandingan 1 : 1: 180. siramkan pada lobang tersebut 0,5 liter air campuran tersebut.
d)     Penanaman dilakukan dengan menimbun sampai batas leher akar, hati-hati akar jangan sampai bengkok. Jika ada akar yang sudah keluar sebaiknya dipotong.
 
4.      Pemeliharaan.
a)      Pada penenaan di HTR dilakukan dengan sistem tumpangsari selama 4 tahun, maka pemeliharaan yang berupa penyiangan, pemupukan dan pendangiran  dilakukan pada lahan tanaman sela tersebut, yang sekaligus sebagai pemeliharaan di tanaman hutan.
b)      Pada tanaman hutan yang perlu mendapatkan perhatian adalah penyulaman, karena penanaman tidak ada penjarangan maka diupayakan tanaman yang telah dilokasikan tetap hidup. Jika mati cepat dilakukan penyulaman.
c)      Keamanan, dengan adanya aktivitas budidaya tanaman sela dimungkinkan adanya kerusakan. Maka agar tetap aman dapat diberikan pagar pengaman atau tonggak penyangga tanaman.
d)     Pemupukan. Khusus untuk tanaman hutan yang sudah tidak ada tanaman selanya maka perlu adanya pemupukan. Jenis pupuk yang digunakan ada dua macam yaitu: (1) penggunaan pupuk an organik  seperti Urea, KCl dan SP. (2) pupuk hayati, yaitu berupa mikroba yang mampu mengelola unsur hara alam untuk disediakan bagi tanaman, selain memperbaiki kondisi tanah.
 
Jadwal dan dosis penggunaan pupuk adalah sebagai berikut:
Jadwal dan dosis penggunaan pupuk an organik dan pupuk hayati Bio P 2000 Z:
           
Jadwal
Penggunaan Bio P 2000 Z
+ Phosmit
Penggunaan pupuk
an organik
Oktober
1 liter Bio P 2000 Z + 1 liter Phosmit  + 200 liter air
100 kg Urea + 50 kg KCl  + 50 kg  Phospat
Januari
1 liter Bio P 2000 Z + 1 liter Phosmit  + 200 liter air
100 kg Urea + 50 kg KCl  + 50 kg  Phospat
April
1 liter Bio P 2000 Z + 1 liter Phosmit  + 200 liter air
100 kg Urea + 50 kg KCl  + 50 kg  Phospat
Juli
1 liter Bio P 2000 Z + 1 liter Phosmit  + 200 liter air
100 kg Urea + 50 kg KCl  + 50 kg  Phospat
Dst
dst
dst
 
5.      Panen.
Tanaman kemiri mempunyai dua produk yang diperoleh yaitu:
a)      Buah kemiri yang dapat digunakan berbagai kebutuhan. Tanaman kemiri akan berbuah setelah berumur 3,5 s/d 4 tahun. Buah dalam 1 tanaman cukup banyak dengan nilai cukup menjanjikan.
b)      Kayu kemiri, merupakan kayu yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Setidak-tidaknya sebagai kayu bakar. Pertumbuhan tanaman kemiri yang relatif cepat merupakan suatu potensi pengadaan kayu untuk berbagai kebutuhan tersebut.
 
  
cARA mENGGUNAKAN PUPUK HAYATI
bIO P 2000 Z    
A.   Dengan cara fermentasi.













-       Siapkan air 20 liter di ember, berikan 1 kg gula dan 1 kg urea.
-       Aduk hingga merata, dan tuangkan 1 liter pupuk bio P 2000 Z.
-       Diamkan 48 jam, setiap 1 liter air fermentasi  tambahkan 6 liter air
-       Gunakan semprotkan untuk 1 ha ke tanah dan tanaman.
-       Waktu pagi sebelum pkl. 10.00 atau sore  sesudah pkl 16.00.
 
B.   dengan cara menggunakan Phosmit

















-    Siapkan air 200 liter air tambahkan pupuk Bio P 2000 Z 1 liter dan 1 liter Phosmit  dan siap disiramkan/ disemprotkan ke lahan 1 ha.
-       Waktu pagi sebelum pkl. 10.00 atau sore  sesudah pkl 16.00.
 

Minggu, 08 Januari 2012

PEMANFAATAN JERAMI MENJADI BOKASHI


PEMANFAATAN JERAMI MENJADI BOKASHI

Oleh: Mustafa Ginting

Ir. Mustafa Ginting, M.Si
Ir. Mustafa Ginting, M.Si
Pupuk merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang sangat besar peranannya dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas komoditas hasil pertanian. Oleh karena itu petani dengan pupuk tidak dapat dipisahkan.  Pupuk adalah kehidupan  bagi petani.
Petani di Indonesia termasuk petani di Siantar-Simalungun dalam berusahatani pada umumnya menggunakan pupuk anorganik (pupuk kimia) seperti urea, ponska, KCl dan sebagainya.  Mereka tidak yakin bisa memperoleh hasil panen maksimal bila tidak menggunakan pupuk kimia.
Akhir-akhir ini terjadi masalah  besar menyangkut pupuk kimia, langkanya pupuk kimia di pasar. Bila pupuk tersedia tetapi harganya luar biasa mahalnya, tidak terjangkau oleh petani. Untuk ini perlu segera dicarikan solusi dan upaya mengatasi masalah ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia dalam berusahatani. Upaya ini antara lain perlu diterapkan suatu teknologi baru yang murah, tepat guna, mudah tersedia bagi petani, alias mudah, murah dan meriah. Dengan kata lain memaksimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang ada di sekitar petani itu sendiri sehingga tidak memutuskan rantai sistem ekologi pertanian itu sendiri.
Melihat kenyataan di lapangan bahwa pada umumnya petani membakar jerami padinya bila panen tiba. Padahal jerami itu bila dirakit dengan mikroorganisme aktif (mikroba perombak) akan menjadi bokashi (pupuk organik) dalam waktu dua minggu dan fungsinya bagi tanaman tidak kalah dengan pupuk kimia seperti urea, ZA dan phonska.
Bokashi singkatan dari “Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati”.  Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi (peragian) bahan organik dengan mikroorganisme aktif (mikroba perombak). Beberapa keunggulan bokashi daripada kompos sebagai berikut:
  • Bokashi lebih unggul dibandingkan dengan kompos. Karena Bokashi diolah dengan menggunakan mikroorganisme aktif (mikroba perombak).
  • Bila dilihat perbandingan antara Bokashi dan kompos, kandungan hara pada Bokashi lebih tinggi, periode proses pada tanaman lebih cepat, pengaruh terhadap tanah sempurna, energi yang hilang rendah dan populasi mikroorganisme dalam tanah lebih sempurna dibanding kompos, Dapat digunakan 7 – 14 hari setelah fermentasi meski bahan organiknya belum terurai seperti pada kompos
  • Mikroba perombak merupakan salah satu pupuk hayati yang dapat membantu mempercepat proses pengomposan bahan organik  menjadi pupuk organik yang siap diberikan untuk tanaman.
Untuk itu, perlu kiranya disosialisasikan teknologi pembuatan bokashi ini kepada para petani.
Jenis-jenis Bokashi
Berdasarkan bahan baku
  • Bokashi hijau: bahan utamanya jerami dan daun segar
  • Bokashi coklat: bahan utamanya kotoran hewan dicampur serbuk gergaji atau sisa bakaran arang
Dapat juga dibedakan:
  •  Bokashi padat (bahan bakunya serasehan)
  •  Bokashi cair (kotoran atau air seni ternak)
Bahan Organik untuk Membuat Bokashi
  1. Bahan yang mempunyai kandungan unsur N tinggi
  • Daun yang berdaun lebar, berbulu dan empuk, bunga kuning, gamal.
  • Daun yang berpasangan: petai cina, turi, lamtoro.
    2.  Bahan yang mempunyai kandungan unsur K tinggi
  • Jerami padi
  • Limbah sayuran asal kacang-kacangan
  • Sabut kelapa dicincang hancur
    3.  Bahan yang mempunyai kandungan unsur P tinggi
  • Dedak
  • Limbah sayuran asal kacang-kacangan
  • Tongkol jagung
  • Serbuk gergaji
  • Jerami padi (dicincang)
  • Arang sekam
Mikroorganisme atau aktivator (mikroba perombak) pembuatan bokashi
  • EM-4 (Efective Microorganism-4)
  • MOD 71
  • Subernik Tobanik
  • M-Dec
  • Dan sebagainya
Catatan:  Berdasarkan pengalaman lapangan bahwa dari berbagai sarasehan dan mikroorganisme yang ada, paling praktis dan efisien digunakan sebagai bahan pembutan bokashi adalah jerami dirakit dengan M-Dec

Teknik Pembuatan Bokashi dari Jerami dan Mikroorganisme M-Dec

a.    Mikroorganisme  M-Dec
            M-Dec merupakan salah satu pupuk hayati yang dapat membantu mempercepat proses pengomposan bahan organik  menjadi pupuk organik yang siap diberikan untuk tanaman yang diproduksi oleh Balai Penelitian Tanah Departemen Pertanian Bogor. M-Dec  mengandung Trichoderma sp, Aspergillus sp, dan Trametes sp.  Sedangkan manfaatnya dapat  mempercepat proses pengomposan sisa-sisa tanaman pertanian (jerami, seresah jagung), perkebunan (tandan kosong kelapa sawit), dan hortikultura (sampah sayuran), sampah perkotaan (kertas, daun sisa tanaman, potongan rumput), kotoran hewan, sehingga dapat segera menjadikannya bahan organik tanah yang berfungsi menyimpan dan melepaskan hara di sekitar tanaman. Keunggulan M-Dec antara lain adalah  lama pengomposan dengan M-Dec 2 (dua) minggu untuk  menghasilkan bokashi yang sudah matang, mengurangi imobilisasi hara, penyakit tular tanah, larva insek, biji gulma, volume bahan buangan, dan masalah lingkungan.
b.      Bahan/alat-alat yang diperlukan
  • Jerami (sebaiknya dicingcang kecil-kecil).
  • M-Dec dengan sebanyak 1 kg untuk setiap 1 ton jerami
  • Kotoran ternak secukupnya
  • Air (diupayakan bukan air PAM) sebanyak ½ kg M-Dec dalam 10 liter air
  • Plastik hitam
  • Tali plastic
  • Ember/alat semprot
  • Cangkul/garuk
  • Parang/gergaji
  • Kayu atau bambu atau sejenisnya
c.       Prosedur Pembuatan
  • Siapkan petakan bokashi ukuran 1 x 1 x 1,20 m3 di atas tanah dengan bahan kayu atau apa saja yang di tempat itu.
  • Taburkan kotoran ternak secara merata (secukupnya) pada dasar petakan.
  • Campur M-Dec dengan air sebanyak ½ kg M-Dec dalam 10 liter air
  • Tumpuk bahan organik, lapis demi lapis setebal ±20 cm
  • Antara satu lapisan dengan lapisan selanjutnya ditabur kotoran ternak secukupnya dan setiap lapisan tersebut dibasahi dengan M-Dec yang sudah dicampur dengan air
  • Ditutup dengan plastik hitam seluruh bagian petakan bokashi dan diikat dengan tali plastik. Jangan ada lobang atau ruangan yang bisa air masuk kedalam petakan tersebut
  • Setelah 1 (satu) minggu, lakukan pembalikan dan penyiraman bahan organik dengan M-Dec yang sudah dicampur dengan air
  • Lama pengomposan bisa 2 (dua) minggu untuk bahan organik jerami padi dan sejenisnya dan 4 (empat) minggu untuk bahan organik tandan kosong kelapa sawit dan sejenisnya
  • Bokashi yang telah matang berwarna hitam kecoklatan dengan suhu sekitar 300C, kelembaban 40-60%, dan tidak mengeluarkan bau.

" Tuhan Punya Rencana Besar Untuk Hidupmu.."

(1 Samuel 16:7b) » " Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Latar belakang kehidupan Daud, sebelum menjadi Raja, adalah sebagai anak gembala. Banyak orang tidak mengenalnya, sebelum ia mengalahkan Goliat. Ia dipandang tidak lebih dari seorang pemuda biasa yang kemerah-merahan karena jarang tinggal di rumah dengan orangtua dan saudaranya, ia lebih sering berada di alam bebas sambil menggembalakan domba dan mencintai musik. Tapi disaat orang lain memandang tidak ada yang istimewa pada diri Daud, ternyata Tuhan memandang Daud sebagai seorang yang layak menjadi Raja(1 Samuel 16:10-13). Ketika orang lain sama sekali tidak menghargai Daud, Tuhan justru sangat menghargainya. Bahkan sebagai penghargaan Tuhan baginya, Tuhan Yesus-pun disebut Anak Daud!

Ketika Musa melarikan diri dari mesir dan menghindar dari keluarga Firaun, ia hidup dengan tenang dengan Zipora istrinya, beserta anak-anaknya. Dia mungkin melihat dirinya sebagai orang yang cukup berbahagia dan memandang hal tersebut sebagai tujuan hidupnya. Tapi Tuhan punya rencana dan memiliki impian yang lebih besar baginya.Tuhan memandang Musa sebagai seorang yang layak untuk membelah Laut Merah (Laut Teberau) dan membuka jalan ditengahnya, agar dia dan seluruh bangsa Israel dapat melarikan diri dari kejaran tentara Mesir, sebelum akhirnya dia dan seluruh bangsa Israel itu dapat melihat dengan mata mereka sendiri, bagaimana tenggelamnya tentara Mesir yang mengejar mereka itu, ditengah Laut Merah yang menutup kembali.

Sekalipun Musa pernah dididik sebagai Pangeran Mesir tetapi latar belakang pribadinya, adalah seorang yang menderita rasa rendah diri (minder). Dia adalah seorang yang gagap, dan sama sekali tidak pandai mengolah kata. Namun sisi dari kelemah-lembutan Musa membuat Tuhan memandangnya layak untuk menjadi pembebas dan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir (Keluaran 3-4).

Demikian juga dengan Gideon. Gideon merasa pesimis dengan keadaan bangsanya. Dia merasa kaumnya adalah yang terkecil dan dia sendiri adalah yang termuda diantara saudara-saudaranya. Mustahil baginya untuk bisa membebaskan bangsanya. Tetapi dalam ketakutannya, justru Tuhan memandang Gideon sebagai seorang pria perkasa dan penuh keberanian. Tuhan memanggil dan mengutusnya, bahkan ketika ia bersembunyi dari musuh-musuhnya dalam ketakutan (Hakim 6:12).

Hari ini, apapun pandangan orang lain tentang diri anda, apapun kekurangan anda yang membuat anda pesimis, membuat putus asa, dan takut, kebenaran yang perlu kita pegang bahwa: Tuhan memandang kita sampai kedalaman hati kita. Tuhan memandang kita, tidak seperti manusia memandang. Manusia cenderung melihat apa yang didepan mata, tapi Tuhan memandang sampai kedalaman hati kita. Tuhan memiliki rencana yang lebih besar dari apa yang anda bayangkan. Tak ada yang mustahil bagiNya. Berpeganglah dalam keyakinan yang teguh pada kasih setia Tuhan, karena KasihNya tak pernah gagal..!

DAHSYATNYA MANFAAT BUAH SIRSAK

MANFAAAT SIRSAK ( DARI PERTANIAN)

DAHSYATNYA MANFAAT BUAH SIRSAK 



Buah Sirsak, Pembunuh Kanker (Terjemahan Bebas)

Soursop, buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo.

Tapi kenapa kita tidak tahu?

Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia.

Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.

Pohonnya rendah, di Brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa Inggrisnya “Soursop”. Di Indonesia, ya buah Sirsak.Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.

Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat,dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi) ,effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.

Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute bagi orang2 Amerika adalah Institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini.Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan h id up. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.

Riset membuktikan “pohon ajaib” dan buahnya ini bisa :

1. Menyerang sel kanker dengan aman dan effektive secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.

2. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.

3. Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.

4. Energi meningkat dan penampilan phisik membaik.

Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika.Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :

5. Secara effektive memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.

6. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo yang biasa digunakan!

7. Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat!

Riset telah dilakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini,selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa2 mengenai hal ini? Jawabnya adalah: Begitu mudah kesehatan kita, keh id upan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan!

Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini.Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : kulit kayu,akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan Dana dan Sumber Daya Manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!

Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini. Kenapa?

Dibawah Undang2 Federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatentkan.

Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/kloning dari Graviola ini agar bisa dipatentkan sehingga dana yang dikeluarkan untuk Riset dan Aneka Test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar.Tapi usaha ini tidak berhasil.Graviola tidak bisa di-kloning. Perusahaan gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk Riset dan Aneka Test.

Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.

Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari Team Riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi.Dengan mengorbankan karirnya,dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan2 alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.

Ketika para pakar riset dari Health Sciences Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang effektive.

The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak dipublikasikan.

Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.

Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung d id alam Graviola,mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo!

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu . Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh Terapi Kemo, sehingga timbul effek negative: rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: Prostat, Pankreas, dan Paru2.

Setelah selama kurang lebih 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari Lembaga2 tsb.diatas.

Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budi dayakan dan dipanen oleh orang2 pribumi Brazil, kini bisa diperoleh di Amerika.

Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute.

Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi.

Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan dan Kecantikan



Kunyit (Curcuma longa) adalah tanaman herba berimpang dari keluarga jahe-jahean (Zingiberaceae), yang berasal dari daerah tropis Asia Selatan. Tanaman ini memerlukan temperatur 20 °C hingga 30 °C serta curah hujan yang rutin untuk tumbuh normal.
Bagian tanaman yang banyak digunakan adalah rimpangnya. Rimpang kunyit digunakan secara luas pada bidang makanan. Kari adalah salah satu jenis makanan yang menggunakan kunyit. Zat warna kuning pada kunyit (berkode E1
Senyawa kimia yang terkandung dalam kunyit adalah kurkumin (sejenis senyawa polifenol) dan minyak atsiri. Kurkumin adalah senyawa aktif pada kunyit, yang terdapat dalam dua bentuk tautomer, yakni bentuk keto pada fase padat dan bentuk enol pada fase larutan.
Penelitian pada tahun 2004 di University of California menunjukkan bahwa kurkumin dapat menghambat penumpukan senyawa beta amiloid yang merusak pada otak penderita penyakit Alzheimer's dan juga menguraikan plak-plak yang telah ada sebelumnya.
Diketahui pula bahwa kurkumin merupakan senyawa penghambat MAO-A (monoamin oksidase) yang kuat pada dosis di atas 150 mg/kg. Khasiat penghambatan terhadap MAO-B ialah pada dosis di atas 550 mg/kg.
Sebuah penelitian terbaru pada tikus percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa kunyit mampu memperlambat penyebaran kanker payudara ke paru-paru dan bagian tubuh lain.
Kurkumin juga memiliki khasiat meredakan nyeri. Sebuah penelitian yang dimuat pada bulan November 2006 dalam jurnal Arthritis & Rheumatism menunjukkan efektivitas kurkumin sebagai pereda inflamasi pada sendi. Senyawa ini merupakan penghambat alami enzim COX-2.
Sebuah penelitian pada tahun 2008 lalu menyimpulkan bahwa kunyit juga mampu mengurangi resistensi insulin dan mencegah diabetes tipe 2 pada tikus percobaan di laboratorium.
Selain bermanfaat untuk kesehatan, kunyit juga berguna untuk perawatan kulit dan kecantikan. Beberapa formulasi tabir surya (sunscreen) mengandung kunyit. Pasta kunyit digunakan oleh wanita di India untuk menghilangkan rambut yang berlebih di kulit.
Senyawa THCs (tetrahydrocurcuminoids) pada kunyit bermanfaat sebagai antioksidan dan mencerahkan kulit, sehingga memiliki prospek dalam pembuatan formula kosmetik.
00) dimanfaatkan untuk melindungi produk makanan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Bila digunakan bersama zat warna lain, yakni annatto (E160b), kunyit dapat dimanfaatkan untuk memberi warna pada keju, yogurt, mentega, dan margarin.

DASAR-DASAR AGRONOMI

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
Agronomi merupakan istilah yang tidak asing lagI di bidang pertanian. Istilah itu belakangan ini diartikan sebagai usaha dalam membudidayakan tanaman-tanaman pertanian atau sering disebut dengan budidaya pertanian. Dalam membudidayakan tanaman yang di dasar ialah produksi yang tinggi baik mutu maupun jumlahnya.
Dalam rangka mendapatkan produksi tinggi (jumlah dan mutu) perlu penerapan yang dikenal dengan panca usaha tani yang meliputi: (1) penyediaan bahan tanaman (benih/bibit) bermutu tinggi yang berasal dari klon/kultivar unggul; (2) pengolahan tanah; (3) pengairan; (4) pemupukan; (5) perlindungan tanaman.
Penyediaan Bahan Tanaman Bermutu Tinggi
Bahan tanam (benih/bibit yang bermutu tinggi) sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi. Bahan tanam merupakan suatu awal keberhasilan suatu proses produksi. Tidak ada gunanya kita memupuk, menyiangi dan menyiram apabila bahan tanamannya tidak bermutu tidak akan dapat diperoleh hasil panen yang maksimum.
Benih yang berkualitas adalah yang mempunyai sifat-sifat antara lain tingkat kemurnian genetik dan fisik yang tinggi, sehat dan kadar air aman dalam penyimpanan.
Kultivar unggul diperoleh dengan cara seleksi mutasi maupun persilangan antara tetua yang mempunyai sift-sifat genetik unggul.
Penggunaan kultivar unggul introduksi dari luar negeri, perlu diperhatikan  masalah adaptasinya. Yang ideal sifat-sifat unggul dari luar negeri dikombinasikan sifat unggul nasional/lokal, akan memperkaya plasma nutfah di dalam negeri.
Pemanfaatan kultivar unggul lokal yang sudah teruji daya adaptasinya, akan mendukung pelestarian dan pengembangan plasma nutfah dan merupakan salah satu faktor pendukung terwujudnya pertanian berkelanjutan. Kultivar unggul pada umumnya memerlukan unsur hara yang banyak, agar dapat memberikan hasil sesuai potensinya. Yang perlu segera dikembangkan adalah kultivar-kultivar unggul hemat unsur hara (tidak manja). Dengan demikian akan menghemat sumber daya alam bahan pupuk.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan: untuk menyediakan lahan agar siap bagi kehidupan tanaman dengan meningkatkan kondisi fisik tanah. Karena tanah merupakan faktor lingkungan yang mempunyai hubungan timbal balik dengan tanaman yang tumbub padanya.
Faktor lingkungan tanah meliputi:
  • Faktor fisik (air, udara, struktur tanah serta suhu)
  • Faktor kimiawi (kemampuan tanah dalam menyediakan nutrisi)
  • Faktor biologis (makro/mikro flora dan makro/mikro fauna)
Pelaksanaan pengolahan tanah pada prinsipnya adalah tindakan pembalikan, pemotongan, penghancuran, dan perataan tanah. Struktur tanah yang semula padat diubah menjadi gembur, sehingga sesuai bagi perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Bagi lahan basah sasaran yang ingin dicapai adalah lumpur halus, yang sesuai bagi perkecambahan benh dan perkembangan akar tanaman. Alat pengolahan tanah mulai yang tradisional sampai modern (mekanisasi).
Berdasarkan tingkat intensifitasnya ada beberapa pengolahan tanah:
1.    Pengolahan tanah O (Zero Tillage) sering disebut Tanpa Olah Tanah (TOT). Penaburan benih kedelai pada lahan sawah bekas padi tanpa pengolahan tanah terlebih dulu, untuk memanfaatkan kelembaban tanah.
2.    Pengolahan tanah minimum (Mimimum Tillage). Bagian tanah yang diloah hanya pada calon zona perakaran dengan kelembaban dan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
3.    Pengolahan tanah optimum (Optimum Tillage). Pengolahan hanya dilakukan pada lajur tanaman saja (sistem Reynoso untuk tanaman tebu).
4.    Pengolahan tanah maksimum (Maximum Tillage). Pengolahan secara intensif seluruh areal pertanahan menjadi gembur dan permukaan tanah rata.
Makin minim (tidak intensif) cara pengolahan tanah, akan makin mampu menangkal erosi. Dengan demikian makin mendukung kelestarian kesuburan tanah disamping lebih menghemat biaya dan waktu.
Pengairan
Pengairan mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu kehidupan tanaman.
Pengairan pada tanaman dapat dilakukan dengan cara: (1) Pengairan di atas tanah; (2) Pengairan di dalam tanah (sub irrigation); (3) Pengairan denagn penyemprotan (sprinkler irrigation); dan (4) Pengairan tetes (drip irrigation).
Pengairan permukaan menggunakan selokan dengan aliran lambat agar tidak terjadi erosi berat. Penggenangan kontur dilakukan bila tanah cukup kemiringannya, sehingga terjadi genangan yang bertingkat tingginya karena dibatasi dengan galengan yang bertahap dan teratur. Laju pemberian air hendaknya berkesinambungan dengan bagian tanah yang dapat menyerapnya, oleh karenanya frekuensi pengairan akan efektif bila diberikan sebelum kelembaban tanah menjadi penghambat pertumbuhan tanaman.
Dalam keadaan tanah kering maka pemberian air dapat berjumlah lebih banyak dibanding pada tanah basah. Tanah yang memperoleh air pengairan, maka air dapat masuk ke dalam tanah (inflitrasi) dan air dapat lalu lewat tanah itu (perkolasi). Dalam air pengairan dikenal istilah air bebas yaitu air yang tidak diikat dan lalu dengan bebas kebawah karena gaya gravitasi. Bila sebagian air tetap didalam pori-pori tanah maka disebut air kapiler yang terikat dalam pori tersebut oleh tekanan permukaan dan daya adesinya. Air kapiler dan air bebas ini keduanya dapat dipergunakan oleh tanaman. Penggunaan air tersebut juga tergantung dari banyaknya akar, dan laju pengambilan air meningkat dengan makin meningkatnya kekeringan.
Mengingat makin terbatasnya sumber air, maka langkah-langkah penghematan (peningkatan keefisienan) penggunaan air dalam budidaya tanaman, perlu dilakukan secara simultan dan terus menerus. Langkah-langkah tersebut antara lain melalui pergiliran tanaman (padi dan palawija/sayuran di lahan sawah), pemanfaatan mulsa (diutamakan mulsa organik) di laahn kering pada musim kemarau, sistem tanpa olah tanah (TOT) di akhir musim hujan, pemanfaatan air tanah, penerapan pengairan tetes, dll. Dengan langkah-langkah tersebut kelestarian sunber daya alam air akan lebih terjamin.
Pemupukan
Tujuan pemupukan adalah meningkatkan pertumbuhan dan mutu hasil tanaman. Pemupukan diberikan pada saat tanaman menunjukkan sejumlah kebutuhan unsur hara agar diperoleh keefisienan yang maksimal.
Pemberian pupuk padat dilakukan dengan cara ditugal, disebar di atas tanah atau di sebelah tanaman, sedangkan pemberian pupuk daun.
Dengan cara menyemprotkan pada daun, bersama air disemprotkan sebagai perlakuan tambahan. Pemupukan secara disebar mempunyai kelemahan bahwa pupuk mudah menguap ataupun terikat dalam tanah. Sebenarnya tanah merupakan sumber unsur-unsur hara. Suatu hasil yang tinggi dari tanaman akan mengangkut keluar unsur lebih banyak daripada tanaman yang berdaya hasil rendah.
Unsur-unsur esensial yaitu unsur penting bila ditiadakan maka pertumbuhan tanaman dapat terhenti. Pada saat kekurangan nampak gejala defisiensi, dan fungsi unsur tertentu tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Unsur esensial makro ialah unsur penting yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak agar siklus hidupnya tidak terhenti seperti N, P, K, Ca, Mg, H dan O, sedangkan unsur esensial mikro ialah
unsur penting yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit agar siklus hidupnya tidak terhenti, meliputu Fe, Mn, Zn, Cu, Cl, Mo dan B.
Konsekuensi penggunaan kultivar unggul berpotensi hasil tinggi (terutama kultivar ”manja”) adalah pemberian pupuk dalam jumlah banyak. Apabila yang digunakan pupuk anorganik dan diberikan terus-menerus tanpa diimbangi pupuk organik, maka akan menyebabkan kerusakan fisik dan keseimbangan hayati tanah. Kesehatan dan produktivitas tanah cenderung menurun sehingga menjadi kendala terwujudnya pertanian berkelanjutan.
Dalam rangka melestarikan kesuburan tanah (kimiawi, fisik dan hayati) dan mencegah pencemaran air tanah, maka sistem pemupukan hayati perlu ditingkatkan dan dikembangkan karena efeknya yang ramah lingkungan. Pendekatannya dengan pemanfaatan input lokal (pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos, pupuk kascing, pupuk guano, dll) dan input luar yang ramah lingkungan misalnya pemanfaatan bakteri Rhizobium (pada kacang-kacangan), cendawan Micoriza (pada padi-padian) dan pupuk organik cair.
Peletakan Pupuk
Pupuk Nitrogen yang dalam bentuk mudah larut, perlu diletakkan dekat dengan biji tanaman sebagai pemacu tumbuh. Bila pemberian secara sebar maka kemungkinan penguapan cukup besar dan dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan gulma. Pada tanah basah yang memudahkan pupuk N mudah menguap maka dapat diatasi dengan peletakan yang agak dalam.
Pupuk Fosfor, yang diberikan dalam bentuk fosfat dapat larut dalam air tanah asam merupakan pemupukan yang cukup efisien bila diberikan secara jalur.
Pupuk Kalium, peletakan yang terlalu dekat dari pupuk kalium khiorida akan menyebabkan kerusakan asmotik pada biji tanaman.
Pupuk Daun, pada umumnya diberikan bagi pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Fe, Cu dan Mn. Namun penyemprotan pupuk N juga dilakukan pada tanaman yang sudah tumbuh lanjut.
Perlindungan Tanaman
Pada budidaya tanaman faktor organisme pengganggu tanaman (OPT) baik berupa hama (insekta, tikus, burung jenis tertentu, dll) dan mikroba penyebab penyakit (cendawan, bakteri, virus) sebagai perusak (secara fisik, kimiawi, dan biologik) maupun gulma sebagai kompetitor tanaman (persaingan dalam mendapatkan unsur hara, air, energi cahaya matahari, CO2, O2, ruang hidup) disertai zat allelopati yang dikeluarkannya, sangat menentukan tingkat produksi dalam jumlah maupun mutu. Tingkat dampak gangguan pada tanaman sejak yang paling ringan berupa hambatan pertumbuhan/perkembangan, penurunan produk (jumlah dan mutu), kerusakan fatal sehingga gagal panen (ledakan hama tikus di era enam puluhan dan hama wereng di era tahun tujuh puluhan pada tanaman padi) bahkan kematian total tanaman (ledakan hama kutu loncat pada lamtoro local di era tahun delapan puluhan).
Kejadian tersebut di atas minimal suatu ilustrasi tentang besarnya tingkat gangguan pada keseimbangan hayati di alam, sehingga populasi musuh alam (antara lain predator dan parasit) sudah tidak seimbang lagi dengan populasi hama-hama tersebut di atas. Kondisi tersebut dipicu terutama oleh penggunaan pestisida kimia murni yang tidak terkendali, sehingga pencemaran atmosfer akan menekan kehidupan musuh-musuh alami hama.
Beberapa cara pengendalian organisme pengganggu yang dikenal antara lain: (1) Cara teknik budidaya dititikberatkan pengurangan populasi musuh alami (menghilangkan tanaman/bagian yang terserang, pergiliran tanaman, pengaturan populasi tanaman, karantina tanaman/tumbuhan, tanaman campuran); (2) Cara fisik (menghilangkan binatang hama dari tanaman, pencabutan gulma, penggunaan zat penarik, penggunaan penangkap hama, perlakuan panas untuk penyebab penyakit); (3) Cara hayati (pemanfaatan predator dan parasit, penggunaan tanaman resisten, pemanfaatan binatang pengusir hama); (4) Cara kimiawi dengan pestisida kimia murni di satu sisi positifnya adalah efek lebih cepat tampak dan praktis dalam penanganan. Tetapi aplikasi yang tidak tepat (takaran, cara, intensitas dan saat) justru dampak negatifnya akan dirasakan jangka panjang dalam bentuk pencemaran (atmosfer, tanah dan air), residu pada produk tanaman, keracunan pada manusia dan hewan, resistensi pada hama dan penyebab penyakit. Cara pengendalian inilah yang sangat mengancam kelestarian sumber daya alam keseimbangan hayat di alam. Penggunaan cara kimia tersebut sebaiknya dilakukan apabila cara lain yang lebih ramah lingkungan kurang berhasil. Penggunaan dan pengembangan pestisida hayat dianggap dapat menutup kelemahan pestisida kimia murni.
Budidaya tanaman ganda
1.  Multiple Cropping
Penanaman lebih dari jenis tanaman pada sebidang tanah yang sama dalam satu tahun, yang termasuk dalam sistem tanaman ganda yaitu Inter Cropping, Mixed Cropping dan Relay Cropping.
a. Inter Cropping
Penanaman serentak dua atau lebih jenis tanaman dalam barisan berselang-seling pada sebidang tanah yang sama. Sebagai contoh tumpang sari antara Sorghum dan tanaman kacang tunggak dan antara tanaman ubi kayu dan jagung atau kacang tanah.
b. Mixed Cropping
Penanaman dua atau lebih jenis tanaman secara serentak dan bercampur pada sebidang lahan yang sama. Sistem tanam campuran lebih banyak diterapkan dalam usaha pengendalian hama dan penyabab penyakit.   
c. Relay Cropping 
Penanaman sisipan adalah penanaman suatu jenis tanaman kedalam pertanaman yang ada sebelum tanaman yang ada tersebut dipanen, atau dengan istilah lain suatu bentuk tumpang sari dimana tidak semua jenis tanaman ditanam pada waktu yang sama.
Sebagai contoh : padi gogo dan jagung ditanam bersamaan kemudian ubi kayu ditanam sebagai tanaman sela satu belan atau lebih sesudahnya.
2.  Sequantial Cropping
Penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada sebidang lahan dalam satu tahun, dimana tanaman kedua ditanam setelah tanaman pertama dipanen. Demikian juga kalau ada tanaman ketiga, tanaman ditanam setelah tanaman kedua dipanen.