MENUJU PERTANIAN ORGANIK

SELAMAT DATANG

Selasa, 24 April 2012

jamur tiram,usaha yang mulai menjamur,bergizi dan prospektif



Seiring dengan sulitnya mencari lapangan pekerjaan sudah selayaknya masyarakat berfikir untuk membuat usaha sendiri. Belakangan ini budidaya jamur rasanya layak untuk di coba demi untuk meningkatkan penghasilan sehari hari,selain bisa dilakukan dengan modal seminimal mungkin usaha ini menjanjikan banyak peluang baik dari beragam jenis jamur yang bisa di budidayakan juga berbagai macam produk hilir yang bisa di pasarkan.
Beberapa diantara banyak jenis jamur yang sedang baik prospeknya adalah Jamur Tiram Putih (Pleuratus ostreatus sp). Jamur ini disebut juga jamur kayu, karena tumbuh pada media kayu lapuk atau serbuk kayu. Disebut jamur tiram karena bentuk tudungnya membulat lonjong dan menutup seperti cangkang tiram. Jenis jamur tiram pun bermacam-macam ada tiram putih, coklat dan merah.

Menurut Wikipedia, tubuh buah dari jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselia berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat.
· Kandungan Gizi
Jamur ini mempunyai kandungan protein yang tinggi, asam lemak tak jenuh, serat dan vitamin sehingga rasanya sangat enak dibandingkan jenis jamur lainnya. Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian, protein jamur tiram rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering, kandungan proteinnya 19-35%, sedangkan beras hanya 7.3% gandum 13.2% kedelai 39.1%. susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu (1) lisin (2) metionin (3) triptofan (4) threonin (5) valin (6) leusin (7) isoleusin (8) histidin dan (9) fenil alanin. 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol), maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh, serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C, dan D, serta vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin, dan provitamin D2 (ergosterol) dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, dan Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca, dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.
Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram, maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat, yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan. USDA (United States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.
· Komposisi kimia nutrisi jamur tiram 
Komposisi asam amino (mg/g berat kering) pada badan buah :
  • a. asam aspartat (17,9 mg/g)
  • b. treonin (8,5 mg/g)
  • c. serin (9,7 mg/g)
  • d. asam glutamat (21,7 mg/g)
  • e. prolin (6,0 mg/g)
  • f. glisin (9,0 mg/g)
  • g. alanin (12,8 mg/g)
  • h. sistein (2,8 mg/g)
  • i. valin (10,7 mg/g)
  • j. metionin (4,6 mg/g)
  • k. isoleusin (6,6 mg/g)
  • l. leusin (12,2 mg/g)
  • m. tirosin (6,0 mg/g)
  • n. fenilalanin (7,2 mg/g)
  • o. histidin (15,0 mg/g)
  • p. lisin (9,7 mg/g)
  • q. arginin (12,1 mg/g)
Komposisi asam lemak pada badan buah (mg/g berat kering) :
  • a. asm palmitat (2,2 mg/g)
  • b. asam stearat (0,5 mg/g)
  • c. asam oleat (2,9 mg/g)
  • d. asam linoleat (10,3 mg/g)
· Penanaman dan Pemanenan
Jamur tiram dapat ditumbuhkan pada media kompos serbuk gergaji kayu. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 25-39°C. Agar bakal tubuh buah terbentuk biasanya dibutuhkan kejutan fisik seperti perubahan suhu, cahaya, tingkat CO2, kelembaban relatif udara dan aerasi. Suhu substrat yang tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroflora termofilik. Mikroorganisme termofilik tumbuh pada kisaran suhu 30-55°C, ketika tumbuh mikroorganisme tersebut menghasilkan panas yang lebih pada substrat sehingga dapat mematikan miselium jamur yang dibudidayakan. Substrat sebaiknya memiliki konduktivitas panas yang rendah, oleh karena itu susunan tinggi kompos kurang dari 25 cm dan log jamur tidak lebih dari 25 kg. Selama pembentukan tubuh buah, beberapa jamur sensitif terhadap tingkat CO2 yang tinggi, sehingga tubuh buah yang terbentuk akan memiliki tangkai yang panjang dan tudung yang kecil. Kisaran konsentrasi CO2 yang baik untuk pertumbuhan galur tertentu dari P. ostreatus antara 550-700 ppm. Faktor cahaya sangat menentukan pembentukan tubuh buah. Beberapa jamur akan membentuk tubuh buah jika kekurangan cahaya. Untuk pembentukan tubuh buahnya Pleurotus spp. diperlukan 8 jam penyinaran cahaya, namun Pleurotus yang tumbuh tanpa cahaya akan membentuk struktur seperti koral dengan banyak tangkai yang bercabang.
Pada umumnya teknologi budidaya yang diterapkan para petani jamur tiram yaitu penggunaan serbuk gergaji sebagai substrat menjadi “baglog” yaitu substrat yang dikemas didalam kantong plastik tahan panas. Adapun karakteristik pertumbuhan jamur tiram pada baglog serbuk gergaji yaitu dalam jangka waktu antara 40-60 hari seluruh permukaan baglog sudah rata ditumbuhi oleh misellium berwarna putih. Satu sampai dua minggu setelah baglog dibuka biasanya akan tumbuh tunas dalam 2-3 hari akan menjadi badan buah yang sempurna untuk dipanen. Pertumbuhan badan buah pada waktu panen telah menunjukkan lebar tudung antara 5-10 cm. Produksi jamur dilakukan dengan memanen badan buah sebanyak 4-5 kali panen dengan rerata 100 g jamur setiap panen. Adapun jarak selang waktu antara masing-masing panen adalah 1-2 minggu.
Bakal tubuh buah atau primordia dari basidiomiset adalah gumpalan kecil yang terdiri dari kumpulan miselia yang akan berkembang menjadi tubuh buah. Diameter tubuh buah sekitar 1 mm. Primordia berkembang dan pada tubuh buah muda terlihat bagian-bagian tubuh buah seperti tudung dan tangkai yang terletak tidak di tengah tudung. Pada permukaan bawah tudung dari tubuh buah muda terdapat bilah-bilah (lamela). Lamela tubuh menurun dan melekat pada tangkai. Pada lamela terdapat sel-sel pembentuk spora (basidium), yang berisi basidiospora. Basidiospora biasanya dibentuk pada saat tubuh buah dewasa mengalami kematangan. Selama tepi tudung masih berlipat-lipat, tubuh buah dikatakan belum dewasa. Pada saat tepi tudung meregang penuh tubuh buah mencapai fase dewasa dan dapat dipanen. Tubuh buah yang matang biasanya rapuh dan spora-spora dapat dilepaskan.
Spora pada jamur berfungsi untuk alat reproduksi dan bertahan. Karakteristik spora sering digunakan untuk mempelajari sistematika dan klasifikasi jamur. Para ahli mikologi dapat menggunakan spora atau lebih tepatnya jejak spora yang dapat membantunya untuk mengidentifikasi ribuan spesies jamur yang memiliki tudung. Jejak spora adalah kumpulan spora dalam jumlah besar. Hal ini bisa diperoleh dengan meletakkan tudung dengan himenium menghadap ke bawah pada selembar kertas putih atau sepotong kaca. Setelah beberapa jam, terkadang tidak sampai esok harinya, lapisan spora akan terkumpul. Warna spora terbagi ke dalam 4 atau 5 tipe umum, yaitu: putih, merah muda, kuning tanah dan ungu kehitaman, namun kelompok terakhir dapat dibedakan lagi menjadi ungu dan hitam. Warna spora kadang-kadang dapat dilihat secara visual dengan melihat lamela pada jamur dewasa, tetapi kadang-kadang warna dari lamela menyembunyikan warna sporanya.
· Prospek
Alasan mengapa Jamur tiram mempunyai prospek baik untuk dibudidayakan, yaitu selain bahan bakunya sangat melimpah dan mudah didapat , juga budidaya jamur tiram tidak butuh lahan luas. Itu karena dapat dilakukan dengan system rak bertingkat. Jamur tiram selani mempunyai rasa yang lezat untuk dikonsumsi juga ternyata berhasiat untuk kesehatan, tak heran jamur tiram banyak disukai dan dicari orang.
Banyak produk yang dihasilkan dari bahan baku jamur tiram, seperti tepung jamur tiram, permen jeli jamur tiram, keripik jamur tiram, abon jamur tiram, nuget jamur tiram, jamur tiram crispy, dan lain-lain.
kripik jamur tiram
Hingga saat ini jamur tiram lebih banyak diproduksi di jawa barat. Berdasarkan data yang ada, jawa barat memproduksi 10 ton jamur tiram setiap harinya dan mayoritas dipasarkan dalam bentuk segar dengan tujuan pemasarannya kota-kota besar. Daerah Karawang, Bandung, Bogor, dan Sukabumi misalnya, menyuplai jamur tiramnya ke pasar-pasar di Jakarta.
abon dari jamur tiram
Bila dibandingkan dengan jenis jamur lainnya, jamur tiram sudah jauh lebih dikenal dan memasyarakat. Oleh karena itu masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsinya. Hal ini membuat kebutuhan pasar akan jamur tiram menjadi luas dan permintaan akan produk jamur tiram, baik dalam bentuk segar maupun olahannya,terus meningkat. Di beberapa negara seperti Singapura, Taiwan, Jepang, dan Hongkong, permintaan jamur tiram dalam bentuk kering maupun yang telah dikalengkan sangat tinggi.
· Tepung Jamur Tiram
Pada dasarnya cara pembuatan tepung jamur tiram sama dengan cara pembuatan tepung singkong dan kentang. Pertama dengan mengeringkan bahan, yaitu jamur tiram, hingga kering, lalu dilakukan penggilingan dan pengayakan untuk mendapatkan tepung yang halus.
Dalam pengeringan, rendemen yang dihasilkan yaitu sekitar 8.1% – 8.5%, sangat kecil, karena diakibatkan kandungan air yang terkandung dalam jamur tiram sangat jenuh, yaitu sekitar 90%. Jadi, apabila dari 100 kg jamur tiram, apabila diolah menjadi tepung jamur tiram, maka akan dihasilkan 8 kg – 8,5 kg tepung jamur tiram.

Mamfaat Jamur Tiram Putih

 Terdapat ribuan spesies Jamur di dunia ini. Ada Jamur yang merugikan dan menguntungkan bagi manusia. Jamur yang menguntungkan bagi manusia adalah Jamur yang mempunyai berbagai manfaat sebagai berikut:

Konsumsi. Contohnya: Jamur Tiram, Jamur Kuping, Jamur Merang, Jamur Shiitake dan Jamur Champignon
Membantu Peragian. Contohnya: Jamur untuk tempe, oncom dan tape.
Pengobatan. Contohnya:
Jamur Tiram Putih berguna sebagai pencegah hipertensi, mencegah kanker dan mengandung lovastatin (penurun kolesterol). Para ahli di luar negeri telah berhasil mengekstrak Jamur Tiram Putih untuk mengambil senyawa aktif lovastatin.
Jamur lingzhi dipercaya dapat meningkatkan proses metabolisme & menunda penuaan dini. Dari hasil riset peneliti Jepang, terbukti bahwa ganoderma mengandung 800 – 2000 ppm germanium organik, dimana 4 – 6 kali lebih kuat dari ginseng, selain itu Ganoderma Lucidum juga mengandung polisakarida yang bisa memperkuat system imun. Orang-orang Jepang dan Cina telah membuktikan hal ini, mereka telah mengkonsumsi Jamur ribuan tahun yang lampau.
Jamur Kuping sebagai anti kolesterol dan menetralkan senyawa toksik. Orang-orang Inggris percaya bahwa Jamur Kuping dapat menyembuhkan sakit tenggorokan .
Jamur Merang berguna sebagai pencegah anemia/kurang darah, kanker dan darah tinggi.
Jamur Shiitake berguna sebagai penghambat pertumbuhan tumor dan kanker sampai 72-92%.

Jumat, 13 April 2012

KANDUNGAN HARA PADA JERAMI PADI


PENTINGNYA JERAMI SAWAH


Pada musim tanam kali ini, saya dibuat takjub oleh seorang petani sederhana. Petani yang bagitu konsisten dalam mengelola sawahnya. Tiap hari pasti dia ke sawah, mengamati perkembangan tanaman padi dari waktu ke waktu. Bentuk cintanya pada tanaman padinya membuat hasil panen padi Inpari 10 nya begitu memikat hati. Saya hitung anakkan hasil panennya dalam satu petak melalui random sebanyak 12 tanaman, rata-rata 20-22 anakkan. Bahkan di satu petak yang lain, saya hitung di bagian pinggirnya, rata-rata anakkan dengan 7 sampel  di atas 30. Padahal sawahnya, sawah tadah hujan !!!
Mengapa saya takjub? dia tak melakukan penyemprotan pestisida/insektisida sama sekali. Dia hanya membutuhka ratusan bahkan lebih  katak dan anak katak, capung, laba-laba dan predator lainya untuk menyeimbangkan habitat sawahnya. Kemudian, dia juga tak terlalu banyak menggunakan pupuk buatan.
Apa yang diperbuatnya? memberikan kotoran sapi dan mengembalikan jerami padinya ke sawah. Untuk jerami padi, petani ini memasukan ke sawah dalam jumlah banyak. Ternyata, di sinilah letak jawaban : JERAMI PADI.
Dalam satu penelitian yang dilakukan oleh Sugiyatna dan teman2, dinyatakan bahwa bila padi sawah menghasilkan jerami dengan bobot kering 5-7 ton maka di dalamnya terdapat kandungan hara N sekitar 49 kilogram. Untuk hara P2O5 sekitar 16 kg. Dan untuk K2O sekitar 145 kg. ( Sumber Sinar Tani )
Coba kita hitung kandungan hara tsb dalam bentuk pupuk yang ada di pasaran. Setelah saya hitung ternyata :
Hara N sebesar 49 kg setara dengan 106,5 kg UREA atau 233,3 pupuk ZA
Hara P2O5 sebesar 16 kg setara dengan 44,44 kg SP-36/TS-36 atau 88,88 SP-18
Hara K2O sebesar 145 kg setara dengan 241,6 kg KCL(60)
Dari angka itu, ada yang Luar Biasa. Kandungan K2O nya atau hara yang ada pada pupuk KCL. Ternyata, disinilah rahsianya mengapa sawah petani yang saya sebutkan di atas begitu memikat hati walau dipupuk sekedarnya. Di samping pupuk kandang kotoran sapi.
Mengapa jerami begitu dahsyat bila dimasukan kembali ke sawah :
Pertama, tanah sawah jadi sehat. Bila jerami dimasukan drainase sawah jadi bagus. Perputaran oksigen lancar.
Kedua, jerami  menjadi media biak bagi mikroorganisme dan jesad renik. Setelah hal itu terjadi, berkembanglah cacing-cacing kecil. Selanjutnya berkembanglah anak katak, capung dll.
Ketiga, terjadinya proses kimia di dalam sawah, melalui proses yang rumit terjadi penguraian hara di dalamnya sehingga keberadaan hara mudah diserap oleh akar tanaman.
Keempat, di dalam jerami padi seperti yang saya jelaskan sudah terdapat hara N, P, K dll sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik/kimia. Dengan demikian dapat menghemat pengeluaran petani.
Kelima, dll
Kalau melihat fungsi jerami yang begitu dahsyat dan menguntungkan, mengapa para petani tak mau atau tak sempat melirik potensi yang demikian besar. Apalagi keberadaan jerami ada di depan mata,,,

TENGGELAMKAN BATANG PADI


Sehabis panen, sawah milik dibiarkan begitu saja. Selang dua pekan kemudian, tumbuh tunas-tunas baru dari batang tanaman padi yang bekas dipanen. Setelah itu, tunas-tunas tersebut tumbuh dengan subur. Ini dengan ditandainya daun yang hijau. Disamping tunas- tunas yang tumbuh tersebut, muncul juga bibit-bibit padi dari sisa-sisa gabah yang rontok. Keadaan sawah yang demikian dibiarkan saja .
Pertanyaannya, apakah tindakan yang dilakukan  itu merugikan atau biasa saja?
Marilah kita lihat dari sisi ekonomi dan sisi lainya.
Pertama, Bila dari batang sisa bekas panen mengeluarkan tunas-tunas baru dengan cepat. Itu tandanya, di dalam sawah unsur Nitrogen ( kandungan urea ) cukup tinggi. Karena cukup tinggi makanya tunas-tunas tersebut tumbuh subur. Kebalikannya, bila tunas-tunas tersebut sedikit dalam 2-3 pekan maka kandungan Nitrogen sedikit.
Dengan membiarkan tunas-tunas baru itu tumbuh subur, maka sama saja membuang unsur N didalam sawahnya. Bagaimana caranya supaya tidak membuang unsur urea itu?
 bisa menenggelamkan sisa bekas panen secepatnya, apalagi bila kondisi sawahnya ada air. Banyak cara yang bisa dipergunakan untuk menenggelamkan bekas panen padi itu.
  bisa menyuruh orang lain melakukan tindakan itu dengan cara borongan. Atau ada cara yang mudah, anak-anak bisa diberdayakan untuk melakukan hal tersebut. Dengan uang puluhan ribu, anak-anak yang berjumlah 10-20 orang akan senang melakukan pekerjaan tersebut.
Ini jelas menghemat pupuk. Dan juga dapat menambah unsur hara sawah terutaman kandungan P2O5 dan K2O yang sangat dibutuhkan tanaman.
Kedua, Berkaitan dengan hama padi, terutaman penggerak batang padi ( PBP ). Lho apa hubungannya, antara batang padi habis panen yang tak ditenggelamkan dengan hama PBP???
Hama PBP adalah bahaya laten pada tanaman padi. Hama ini merupakan HAMA UTAMA pada tanaman padi. Hama ini dapat menyebabkan tanaman terserang SUNDEP dan BELUK. Dengan membiarkan tunas-tunas baru sama saja memberikan kesempatan PBP untuk berkembang biak. Sehingga siklus hidupnya tak terputus. Dengan tindakan menenggelamkan sisa batang padi habis panen sama saja memutus siklus hidupnya. Sehingga hama PBP ini dapat berkurang pada musim kita nenanam nantinya. Ini biasanya terjadi bila sawah banyak air atau pas musin penghujan.
Bagaimana bila keadaan sawah lagi kurang air?
Salah satu keistimewaan hama PBP ini adalah kemampuan untuk melakukan Diapause. Diapause ini adalah kemampuan untuk hidup terus menjadi pupa sampai 100 hari bila konsidi sawah kering. Dan biasanya pupa yang melakukan diapause ini terletak pada pangkal batang di atas permukaan tanah sedikit. Hanya hama PBP satu-satunya hama yang mengalami diapause di Indonesia.
Jadi tindakan menenggelamkan sisa panen batang padi secepatnya akan menguntungkan petani. Karena memotong siklus hama PBP, sehingga dapat mengurangi penggunaan insektisida.
Masih banyak keuntungan bila para petani segera menenggelamkan sisa batang padi habis panen.

SISTEM TANAM PADI LEGOWO


SISTEM TANAM PADI LEGOWO

Bila kita berada dalam mobil, kebetulan di kanan dan di kiri kita ada hamparan tanaman padi. Tanaman padi menghijau bagai permadani yang luas. Keindahan itu semakin indah, bila tanaman padi tersebut di tanam dengan SISTEM TANAM PADI LEGOWO.
APA ITU SISTEM LEGOWO?
Sistem Legowo adalah cara menanam padi, bila ada beberapa barisan kemudian diselingi 1 barisan yang kosong. Tetapi pada barisan paling pinggir, ditanam bibit 2x lebih banyak dibandingkan barisan tengahnya.
Untuk cara tanam seperti ini, biasanya dalam dunia pertanian disebut legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) dan seterusnya.
Berdasarkan informasi yang saya dapat, untuk mendapatkan hasil produksi gabah tertinggi dipakai legowo 4:1.Tetapi bila kita ingin mendapat bulir gabah bagus atau akan dibuat benih berkualitas dipakai oleh legowo 2:1.
Makanya sewaktu saya berkunjung ke salah seorang petani di Sidamanik  saya saksikan banyak tanaman padi yang dibuat dengan LEGOWO 2:1, sebab disana memang tempat untuk mendapatkan benih berkualitas.




BAGAIMANA MENGHITUNG JUMLAH TANAMAN DENGAN SISTEM LEGOWO?

Rumusnya :
- Kita harus tahu dulu jarak tanamnya, misalkan jarak tanam 25 x 25 cm. Dengan jarak tanam tersebut maka populasinya 160 ribu tancep atau rumpun
- MENGETAHUI JUMLAH PENAMBAHAN POPULASI, caranya seperti ini = 1 / ( 1 + sistem tanam ) x 100 %
Contoh legowo 2 : 1
1
Penambahan jumlah tanaman legowo 2:1 = —— x 100 % = 33 %
(1 + 2)
Sehingga total tanaman menjadi =
= 160.000 rumpun + ( 33 % x 160.000 )
= 160.000 + 52.800
= 212.800 rumpun
Contoh legowo 4 : 1
1
Penambahan jumlah tanaman legowo 4:1 = —— x 100 % = 20 %
(1 + 4)
Sehingga total tanaman menjadi =
= 160.000 rumpun + ( 20 % x 160.000 )
= 160.000 + 32.000
= 192.000 rumpun
Jarak Tanam untuk sistem tanam padi legowo, banyak macamnya bisa 20 x 25 cm, 25 x 25 cm, 25 x 30 cm, 30 x 30 cm dll. BAgi saya pribadi, jarak tanam yang ideal untuk sistem lewogo adalah 25 x 30 cm atau 30 x 30 cm. Sebab untuk barisan pinggirnya jumlah lebih banyak.
TUJUAN SISTEM TANAM LEGOWO
Dengan gambar di atas saja dapat kita ketahui manfaat sistem ini,
1. Memperbanyak tanaman pinggir, dengan banyak tanaman pinggir maka jumlah anakkan padi banyak sehingga produksi padinya akan maksimal
2. Sinar matahari bisa langsung masuk ke bagian bawah tanaman terutama bagi tanaman pinggir. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai daun, maka proses fotosintesis akan semakin maksimal sehingga tanaman menjadi subur
3. Mengurangi kemungkinan serangan hama. Hama tikus paling tak suka daerah yang agak terbuka.,
4 Pada lahan yang agak terbuka, kelembaban akan berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
5. Mempermudah dalam penyiangan, dengan cara ini akan menghemat 50 % tenaga kerja
6. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 4: 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 20 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produksi gabah.
7. Akan mempermudah pelaksanaan pemupukan dan penyemprotan hama dan penyakit.
Tetapi, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Sistem Tanam Legowo adalah cara menanam padi, bila ada beberapa barisan kemudian diselingi 1 barisan yang kosong. Tetapi pada barisan paling pinggir, sama saja dengan barisan tengahnya. Artinya cuma ada baris tanaman yang dihilangkan tanpa ditambahkan atau diselipkan pada barisan pinggirnya. Dan ini sesuai dengan sejarah ditemukan sistem tanam legowo .
Kalau saya boleh memilih, saya lebih cendrung kepada padi legowo yang barisan pinggir tanpa diselipkan atau ditambah bibit lagi. Kenapa?
Pertama, jumlah bibit yang dipakai lebih sedikit jadi hemat bibit. Contoh Legowo 4:1, akan hemat bibit 20 % dan Legowo 2;1 akan hemat bibit 33,3 %.
Kedua, tidak terlalu rapat sehingga potensi anakan dan hasil akan lebih tinggi.
Ketiga, pengoyosan bisa 2 arah.
Keempat, hasil panen lebih tinggi. Berdasarkan pengalaman saya di lapangan, hasil yang didapatkan petani lebih tinggi yang tanpa disisipkan pada barisan pinggirnya.
Bila kita ke areal sawah melihat padi legowo, saya melihat justru tanam legowo tanpa ditambahkan barisan pinggirnya yang paling banyak saya jumpai. Artinya petani lebih suka legowo ini. Bisa dari ke-2 legowo ini, hasil panennya sama. Maka petani akan memilih legowo yang tanpa diselipkan sebab hemat bibit, waktu dan tenaga.
Bila di suatu daerah pertanian, kita melihat ada hamparan padinya ditanam dengan cara system legowo. Ini bisa dipastikan, penyuluhan di daerah tersebut sudah bagus. Semoga dari waktu ke waktu, kita menyaksikan hamparan padi yang menghijau dengan sistem legowo ini.