MENUJU PERTANIAN ORGANIK

SELAMAT DATANG

Kamis, 08 Maret 2012

Analisis Data Ilmu Usahatani

Untuk mengolah data, perlu diketahui beberapa analisa, baik analisa pendapatan maupun analisa biaya yang dapat membantu kita memperoleh hasil perhitungan yang menggambarkan produksi dari hasil pertanian responden.
Nilai Penyusutan Alat (NPA), merupakan nilai yang terdapat pada suatu alat dengan melihat harga awal dari barang tersebut, harga akhir, lama pemakaian, dan jumlah barang tersebut.
Nilai Penyusutan Alat
Biaya Penyusutan Alat (BPA), merupakan biaya yang terdapat pada suatu alat dengan melihat nilai produksi cabang usahatani, total nilai produksi dan nilai penyusutan alat.
Biaya Penyusutan AlatHari Orang Kerja (HOK), menghitung banyaknya biaya yang harus dibayar untuk tenaga kerja yang digunakan selama satu musim tanam. Baik itu pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan dan saat panennya.
Hari Orang Kerja (HOK)
 Keterangan:
Variabel pria                     = 1
Variabel wanita                = 0,7
Variabel anak-anak         = 0,3
Variabel mesin                 = 3
B/C Ratio, merupakan alat analisa untuk mengukur tingkat keuntungan teknologi baru di dalam proses produksi usahatani.
BC RatioKeterangan:
TR1   =   Pendapatan cabang usahatani I
TR2   =   Pendapatan cabang usahatani II
TC1   =    Biaya untuk cabang usahatani I
TC2   =    Biaya untuk cabang usahatani II
Kriteria:
B/C Ratio > 0, usahatani menguntungkan
B/C Ratio < 0, usahatani tidak menguntungkan
B/C Ratio = 0, usahatani impas
R/C Ratio, merupakan alat analisa untuk mengukur biaya dari suatu produksi.
RC Ratio
Kriteria:
R/C Ratio > 1, usahatani layak dikembangkan
R/C Ratio < 1, usahatani tidak layak dikembangkan
R/C Ratio = 1, usahatani impas.
Partial Budget, analisa yang digunakan untuk melihat atau menghitung jumlah keuntungan atau kerugian nominal akibat peralihan cabang usahatani yang dikelola ataukah ada atau tidaknya perubahan peralatan atau teknologi yang dipakai.
PB  =  (A + B)  ……..  (C + D)
Keterangan:
A  =   Biaya produksi cabang usahatani II
B   =   Penerimaan cabang usahatani I
C   =   Biaya produksi cabang usahatani I
D  =   Penerimaan cabang usahatani II
Kriteria :
(A + B)  > (C + D), usahatani menguntungkan.
(A + B)  > (C + D), usahatani tidak menguntungkan.
(A + B)  > (C + D), usahatani impas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar