Untuk mengolah data, perlu diketahui beberapa analisa, baik analisa
pendapatan maupun analisa biaya yang dapat membantu kita memperoleh
hasil perhitungan yang menggambarkan produksi dari hasil pertanian
responden.
Nilai Penyusutan Alat
(NPA), merupakan nilai yang terdapat pada suatu alat dengan melihat
harga awal dari barang tersebut, harga akhir, lama pemakaian, dan jumlah
barang tersebut.
Biaya Penyusutan Alat (BPA),
merupakan biaya yang terdapat pada suatu alat dengan melihat nilai
produksi cabang usahatani, total nilai produksi dan nilai penyusutan
alat.
Hari Orang Kerja (HOK),
menghitung banyaknya biaya yang harus dibayar untuk tenaga kerja yang
digunakan selama satu musim tanam. Baik itu pengolahan tanah, penanaman,
pemeliharaan dan saat panennya.
Keterangan:
Variabel pria = 1
Variabel wanita = 0,7
Variabel anak-anak = 0,3
Variabel mesin = 3
Variabel pria = 1
Variabel wanita = 0,7
Variabel anak-anak = 0,3
Variabel mesin = 3
B/C Ratio,
merupakan alat analisa untuk mengukur tingkat keuntungan teknologi baru
di dalam proses produksi usahatani.
Keterangan:
TR1 = Pendapatan cabang usahatani I
TR2 = Pendapatan cabang usahatani II
TC1 = Biaya untuk cabang usahatani I
TC2 = Biaya untuk cabang usahatani II
TR1 = Pendapatan cabang usahatani I
TR2 = Pendapatan cabang usahatani II
TC1 = Biaya untuk cabang usahatani I
TC2 = Biaya untuk cabang usahatani II
Kriteria:
B/C Ratio > 0, usahatani menguntungkan
B/C Ratio < 0, usahatani tidak menguntungkan
B/C Ratio = 0, usahatani impas
R/C Ratio, merupakan alat analisa untuk
mengukur biaya dari suatu produksi.B/C Ratio > 0, usahatani menguntungkan
B/C Ratio < 0, usahatani tidak menguntungkan
B/C Ratio = 0, usahatani impas
Kriteria:
R/C Ratio > 1, usahatani layak dikembangkan
R/C Ratio < 1, usahatani tidak layak dikembangkan
R/C Ratio = 1, usahatani impas.
R/C Ratio > 1, usahatani layak dikembangkan
R/C Ratio < 1, usahatani tidak layak dikembangkan
R/C Ratio = 1, usahatani impas.
Partial Budget,
analisa yang digunakan untuk melihat atau menghitung jumlah keuntungan
atau kerugian nominal akibat peralihan cabang usahatani yang dikelola
ataukah ada atau tidaknya perubahan peralatan atau teknologi yang
dipakai.
PB = (A + B) …….. (C + D)
Keterangan:
A = Biaya produksi cabang usahatani II
B = Penerimaan cabang usahatani I
C = Biaya produksi cabang usahatani I
D = Penerimaan cabang usahatani II
A = Biaya produksi cabang usahatani II
B = Penerimaan cabang usahatani I
C = Biaya produksi cabang usahatani I
D = Penerimaan cabang usahatani II
Kriteria :
(A + B) > (C + D), usahatani menguntungkan.
(A + B) > (C + D), usahatani tidak menguntungkan.
(A + B) > (C + D), usahatani impas.
(A + B) > (C + D), usahatani menguntungkan.
(A + B) > (C + D), usahatani tidak menguntungkan.
(A + B) > (C + D), usahatani impas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar