MENUJU PERTANIAN ORGANIK

SELAMAT DATANG

Minggu, 08 Januari 2012

" Tuhan Punya Rencana Besar Untuk Hidupmu.."

(1 Samuel 16:7b) » " Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Latar belakang kehidupan Daud, sebelum menjadi Raja, adalah sebagai anak gembala. Banyak orang tidak mengenalnya, sebelum ia mengalahkan Goliat. Ia dipandang tidak lebih dari seorang pemuda biasa yang kemerah-merahan karena jarang tinggal di rumah dengan orangtua dan saudaranya, ia lebih sering berada di alam bebas sambil menggembalakan domba dan mencintai musik. Tapi disaat orang lain memandang tidak ada yang istimewa pada diri Daud, ternyata Tuhan memandang Daud sebagai seorang yang layak menjadi Raja(1 Samuel 16:10-13). Ketika orang lain sama sekali tidak menghargai Daud, Tuhan justru sangat menghargainya. Bahkan sebagai penghargaan Tuhan baginya, Tuhan Yesus-pun disebut Anak Daud!

Ketika Musa melarikan diri dari mesir dan menghindar dari keluarga Firaun, ia hidup dengan tenang dengan Zipora istrinya, beserta anak-anaknya. Dia mungkin melihat dirinya sebagai orang yang cukup berbahagia dan memandang hal tersebut sebagai tujuan hidupnya. Tapi Tuhan punya rencana dan memiliki impian yang lebih besar baginya.Tuhan memandang Musa sebagai seorang yang layak untuk membelah Laut Merah (Laut Teberau) dan membuka jalan ditengahnya, agar dia dan seluruh bangsa Israel dapat melarikan diri dari kejaran tentara Mesir, sebelum akhirnya dia dan seluruh bangsa Israel itu dapat melihat dengan mata mereka sendiri, bagaimana tenggelamnya tentara Mesir yang mengejar mereka itu, ditengah Laut Merah yang menutup kembali.

Sekalipun Musa pernah dididik sebagai Pangeran Mesir tetapi latar belakang pribadinya, adalah seorang yang menderita rasa rendah diri (minder). Dia adalah seorang yang gagap, dan sama sekali tidak pandai mengolah kata. Namun sisi dari kelemah-lembutan Musa membuat Tuhan memandangnya layak untuk menjadi pembebas dan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir (Keluaran 3-4).

Demikian juga dengan Gideon. Gideon merasa pesimis dengan keadaan bangsanya. Dia merasa kaumnya adalah yang terkecil dan dia sendiri adalah yang termuda diantara saudara-saudaranya. Mustahil baginya untuk bisa membebaskan bangsanya. Tetapi dalam ketakutannya, justru Tuhan memandang Gideon sebagai seorang pria perkasa dan penuh keberanian. Tuhan memanggil dan mengutusnya, bahkan ketika ia bersembunyi dari musuh-musuhnya dalam ketakutan (Hakim 6:12).

Hari ini, apapun pandangan orang lain tentang diri anda, apapun kekurangan anda yang membuat anda pesimis, membuat putus asa, dan takut, kebenaran yang perlu kita pegang bahwa: Tuhan memandang kita sampai kedalaman hati kita. Tuhan memandang kita, tidak seperti manusia memandang. Manusia cenderung melihat apa yang didepan mata, tapi Tuhan memandang sampai kedalaman hati kita. Tuhan memiliki rencana yang lebih besar dari apa yang anda bayangkan. Tak ada yang mustahil bagiNya. Berpeganglah dalam keyakinan yang teguh pada kasih setia Tuhan, karena KasihNya tak pernah gagal..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar