BAB 1
PENGHAYATAN ANGGARAN DASAR PRAMUKA
Pendahuluan
Faktor yang melatarbelakangi Kepres RI No. 104 Tahun 2004 dan SK Kwarnas
No. 086 tahun 2005 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka adalah :
Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang adil dan makmur dalam material, spiritual dan beradab.
Kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Upaya pendidikan bagi kaum muda dengan sasaran meningkatkan Sumber
Daya Manusia dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan
kebutuhan yakni : Negara Kesatuan Republik Indonesia, ideologi dan
lingkup nusantara.
Fungsi Anggaran dan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dalam Gerakan Pramuka yakni :
Landasan hukum dan pengambilan kebijakan gerakan Pramuka
Petunjuk pelaksanaan
Pokok Bahasan
Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan, berdasarkan
Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961. Gerakan ini
bernama Gerakan Pramuka yaitu gerakan kepanduan Praja Muda Karana
(Rakyat muda yang berkarya). Tugas pokok gerakan Pramuka adalah
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi generasi muda yakni
generasi yang lebih lanjut dapat bertanggung jawab, mampu membina dan
mengisi kemerdekaan serta menciptakan dunia yang lebih baik.
Sifat gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka adalah nama kepanduan yang ada di Indonesia.
Organisasi pendidikan yang anggotanya sukarela, tidak melihat pada unsur Suku, Agama dan Ras (SARA)
Ikut membantu masyarakat dengan pendidikan non formal, di luar sekolah dan keluarga.
Menjamin kemerdekaan tiap anggota untuk beragama dan beribadah sesuai agamanya.
Usaha-usaha yang dilakukan Gerakan Pramuka
Usaha untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka dilakukan dengan berbagai cara, misalnya :
Budi pekerti lewat pemantapan moral, fisik, pengetahuan dan pengalaman. Dilakukan lewat beberapa hal, yakni :
• Penguatan agama, iman dan taqwa
• P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
• Menciptakan kerukunan beragama
• Kepedulian terhadap alam dan lingkungan
Memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
Memupuk perasaan cinta tanah air
Memupuk persaudaraan nasional dan internasional
Memupuk percaya diri, inovatif dan kreatif
Memupuk rasa tanggung jawab dan disiplin
Memupuk kewiraan dan leadership.
Membina dan melatih panca indera, daya pikir, keterampilan dan hasta karya.
Bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur dan
terarah, praktis, dilakukan di alam terbuka dengan tujuan pembentukan
mental.
Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan untuk memupuk rasa persaudaraan dan perdamaian.
Bakti masyarakat dan ekspedisi
Mengadakan kemitraan, kerjasama dengan organisasi kepemudaan lain.
Kerjasama dengan instansi dalam pembangunan nasional
Memasyarakatkan gerakan Pramuka di kalangan kaum muda.
Diadakan sarana dan prasarana yang memadai
BAB 2
KEPRAMUKAAN (SEJARAH)
Pengertian
Kepramukaan adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan menarik
dan menyenangkan bagi anak-anak di bawah tanggung jawab orang dewasa,
dilaksanakan di alam terbuka, di luar sekolah dan keluarga, dengan
menggunakan prinsip dan metode khusus. Kepramukaan juga didefinisikan
sebagai :
Suatu gerakan pendidikan
Suatu proses
Aktivitas dinamis, bergerak maju sepanjang hayat.
Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk komunikasi antara pembina dan peserta didik.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang menyelenggarakan pendidikan
kepanduan di Indonesia, Pramuka adalah nama diri anak didik yang dibina
dalam gerakan Pramuka sedangkan kepramukaan adalah ilmu dan
materi-materi yang diajarkan dalam gerakan Pramuka.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana (Sri Sultan
Hamengkubuwono IX), juga dianggap merupakan perpaduan kata pra yang
artinya sebelum, dan muka yang artinya depan (yang terdepan). Diharapkan
anggota Pramuka mampu menjadi yang terdepan.
Sifat
Resolusi kepanduan dunia di Kopenhagen Denmark mengungkapkan bahwa sifat gerakan Pramuka yakni :
Nasional, yakni sebagai keadaan, kebutuhan dan kepentingan negara.
Internasional, yakni sebagai salah satu cara menciptakan perdamaian dunia.
Universal. Maksudnya semua negara di dunia ini menjadi media dalam kegiatan kepanduan.
Fungsi
Sebagai sebuah permainan (game) yakni permainan yang digunakan sebagai sarana pendidikan.
Sebagai sebuah pekerjaan, yakni pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab jiwa dari orang dewasa.
Sebagai pencapaian maksud yakni alat untuk membentuk manusia
berkualitas tinggi, sebagai pelengkap pendidikan di sekolah dan
keluarga. Kegiatan dalam kepramukaan harus :
o Diprogramkan
o Direncanakan
o Dilaksanakan
o Dievaluasi
Asal-usul
Kata Pramuka dalam bahasa Inggris disebut dengan scout. Berasal dari
kata out – scout (di luar) atau scouting (kebanyakan di luar). Awalnya
didirikan oleh Lord Robert Stephenson Smith Baden Powell of Gilwell.
Salah seorang warga Inggris yang dilahirkan di London pada 22 Februari
1857. Ia melihat saat itu banyak anak muda Inggris yang mengalami
kerusakan moral. Karenanya ia berinisiatif untuk mengadakan kegiatan
yang dilakukan di luar rumah, sifatnya menarik dan menantang. Beliau
akhirnya dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia. Istri Baden Powel bernama
Olive Simclair Swames, lahir pada tanggal 22 Februari 1889. Baden Powell
meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Kenya, Afrika. Nama gerakan
Pramuka mengalami perubahan beberapa kali, yakni :
1908 – Scout oleh Bapak Pandu Sedunia
1912 – Padvinder (Belanda) – Nederland Padvinder Organization (NPO)
1914 – Nederland Indische Padvinder Organization (NIPV)
1916 – Javasche Padvinder Organization (JPO) oleh Mangkunegara VII
1918 – Padvinder Moehammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan
1920 – Hizbul Wathan (HW)
1928 – Pandu.
H. Agus Salim pendiri Syarikat Islam menyebutkan Pandu Anshor (NU),
setelah peringatan Sumpah Pemuda dan dikenalnya lagu Indonesia Raya,
namanya kembali berubah menjadi Pandu.
1930 – terjadi Fusi (Penyatuan), mengubah namanya menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KPI)
1931 – Persatuan Angkatan Pandu Indonesia (PAPI)
1940 – Perkino
1943 – Sheinen Sheinondan (saat Jepang menjajah Indonesia)
1945 – Pandu Rakyat Indonesia
1951 – Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo)
1954 – Poppindo dan PKPI
1958 – Seminar Kepanduan
1960 – Ipindo dan Poppindo serta PKPI melebur adlam Perkindo
1961 – Gerakan Pramuka, berdasarkan Skep No. 238 tahun 1961. Itulah
yang digunakan hingga tahun kini. Penyerahan panji negara pada gerakan
Pramuka dilakukan pada 14 Agustus 1961, yang kemudian diperingati
sebagai hari lahir Pramuka Indonesia, setelah sebelumnya yakni pada 20
Mei 1961 ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang
gerakan Pramuka.
Pada tahun 1967, gerakan Pramuka Indonesia terdaftar di Pandu se-Dunia,
menyusul pada tahun 1975 Pandu Putri Indonesia. Lima Unsur utama :
Prinsip Dasar Kepramukaan
Metode Kepramukaan
Kode Kehormatan Pramuka
Motto Gerakan Pramuka
Kiasan Dasar Gerakan Pramuka
BAB 3
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
Pengertian
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah taqwa pada Tuhan, peduli bangsa dan tanah air serta alam semesta.
Fungsi
Prinsip Dasar Kepramukaan berfungsi sebagai :
Norma hidup bagi anggota
Landasan kode etik
Pedoman
Landasan dalam mencapai tujuan
Prinsip Dasar Kepramukaan ditumbuhkembangkan melalui penghayatan.
Hakikat Pramuka sebenarnya adalah menerima secara sakral. Prinsip Dasar
Kepramukaan yakni :
Iman dan taqwa
Peduli bangsa dan tanah air, peduli kepada sesama hidup dan juga alam semesta.
Peduli diri pribadi
Taat pada kode kehormatan
BAB 4
METODE KEPRAMUKAAN
Metode adalah cara yang dilakukan untuk mendapatkan tujuan semudah
mungkin. Kegiatan dalam kepramukaan harus menantang dan menarik, juga
menyenangkan. Unsur dalam metode kepramukaan yakni :
Pengamalan kode kehormatan, melalui :
Ibadah sesuai agama masing-masing
Suka menolong dan tidak mudah putus asa
Menepati janji dan jujur
Belajar sambil melakukan, dengan cara :
Sebanyak mungkin melakukan praktik praktis
Lebih banyak melakukan daripada menonton
Sistem kelompok, bertujuan untuk :
Belajar dipimpin dan memimpin
Sebagai wadah untuk membangun kerukunan
Kegiatan menantang dan mengikat
Menantang dan menarik minat
Kreatif, inovatif dan rekreatif
Disesuaikan dengan usia dan jasmani
Kegiatan di alam terbuka, untuk :
Menunjukkan saling ketergantungan antara manusia dan alam
Menjaga lingkungan demi masa depan generasi
Membina kerjasama dan rasa memiliki alam
Sistem tanda kecakapan, melalui :
SKU (Syarat Kecakapan Umum) yang disimbolkan lewat pemasangan TKU (Tanda Kecakapan Umum)
SKK (Syarat Kecakapan Khusus) yang disimbolkan lewat pemasangan TKU (Tanda Kecakapan Khusus)
SPG (Syarat Pramuka Garuda) yang disimbolkan lewat TPG (Tanda Pramuka Garuda)
Sistem satuan terpisah, dengan melakukan pembinaan bagi putera oleh
pembina putra. Begitu juga, peserta didik puteri dibina oleh puteri.
Sistem Among
Ing Ngarso sing Tulodo
Ing Madyo Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
Metode kepramukaan merupakan ciri khas pendidikan
BAB 5
KODE KEHORMATAN PRAMUKA
Pengertian
Kode kehormatan adalah suatu norma kesadaran mengenai akhlak yang
tersimpan dalam hati orang sebagai akibat orang tersebut tahu akan harga
dirinya. Pada Pramuka, kode kehormatan merupakan janji dan ketentuan
moral. Kode Kehormatan pada Pramuka
Satya : Janji seorang Pramuka
Darma : Ketentuan moral yang harus dipatuhi
Satya Pramuka
Yakni menjadi :
• Janji yang diucapkan
• Tindakan pribadi, dan
• Titik tolak proses pendidikan
Darma Pramuka
Merupakan :
Alat proses pendidikan
Upaya memberi pengalaman praktik
Landasan gerak gerakan Pramuka
Kode etik organisasi
Kode kehormatan disesuaikan dengan perkembangan jasmani dan rohani.
Siaga (7 -10 tahun)
Memiliki kode kehormatan yang disebut dengan Dwi Satya dan Dwi Darma
Dwi Satya
Demi Kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
• Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mengikuti Tata Krama Keluarga
• Setiap hari berbuat kebaikan
Dwi Darma
Siaga itu :
• Berbakti pada ayah dan bundanya
• Berani dan tidak putus asa
Penggalang (11 – 16 tahun)
Memiliki kode kehormatan yang disebut Tri Satya dan Dasa Darma.
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji :
• Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
• Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
• Menepati Dasa Darma
Dasa Darma
Pramuka Itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan Kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Penegak (17 – 20 tahun) dan Pandega (21 – 25 tahun)
Memiliki kode kehormatan yang disebut Tri Satya dan Dasa Darma.
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji :
• Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
• Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
• Menepati Dasa Darma
Dasa Darma
Pramuka Itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan Kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
BAB 6
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Pengertian
Motto adalah semboyan yang diciptakan dalam usaha memberikan spirit bagi anggota dan visi dan misi lembaga
Motto Gerakan Pramuka
Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan
Fungsi Motto
Menambah rasa percaya diri
Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara
Setiap mengamalkan satya dan darma selalu ada motto
Rasa bangga menjadi anggota Pramuka
Memiliki budaya kerja yang dilandasi oleh pengabdian
BAB 7
KIASAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
Satuan
Kantor Pusat disebut dengan Kwartir yang berarti Markas.
Siaga yakni anggota Pramuka yang berumur 7 – 10 tahun. Satuannya
adalah Perindukan. Perindukan terdiri atas beberapa barung. (tempat
penjaga rumah/ bangunan).
Penggalang yakni anggota Pramuka yang berusia 11 – 16 tahun. Satuannya
adalah Pasukan. Pasukan terdiri atas beberapa regu(gardu, pangkalan
untuk ronda).
Penegak yakni anggota Pramuka yang berusia 17 – 20 tahun. Satuannya
adalah Ambalan. Ambalan terdiri atas beberapa sangga (rumah penggarap
sawah).
Pandega adalah Pramuka yang berusia 21 – 25 tahun. Satuannya adalah Racana (pondasi atau alas tiang umpak – atap)
Penggunaan Kiasan Dasar
Dimaksudkan untuk mengembangkan :
Kembangnya imajinasi peserta didik
Mendorong kreatifitas dan keikutsertaan dalam kegiatan
Penggunaan Kiasan Dasar disesuaikan dengan tingkat perkembangan jiwa peserta didik. Misalnya :
S = Hal-hal yang bersifat fantastik dan menyenangkan (hijau)
G = Hal-hal yang berhubungan dengan jiwa kepahlawanan (merah)
T = Hal-hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan (kuning)
D = Simulasi tentang jabatan kepemimpinan (cokelat)
BAB 8
SISTEM PENDIDIKAN DALAM GERAKAN PRAMUKA
Pikiran Orang Dewasa
“Saya belajar kalau saya mau, saya mau belajar kalau itu perlu, saya
anggap perlu kalau itu menguntungkan. Saya merasa beruntung kalau
pekerjaanku, karyaku berhasil dan orang lain atau masyarakat menghargai
aku dan karyaku”. Orang dewasa itu dikatakan dewasa jika bersifat
mandiri, peduli, bertanggung jawab dan memiliki komitmen. Cara
mendewasakan orang dewasa dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
dengan membina :
Moral/ mental dan spiritual
Fisik
Intelektual
Emosional
Sosial
Pandega berarti orang dewasa muda
Kepramukaan dilakukan untuk meng-Indonesia-kan anak bangsa yang ber-bhinneka sebagai manusia yang ber-Imtaq dan ber-iptek
BAB 9
MEMAHAMI PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
Dasar Pertimbangan
Psikologis
Kegiatan akan menarik dan berhasil jika disesuaikan dengan minat, bakat, kemampuan dan keinginan peserta didik.
Sosiologis
Secara naluri, peserta didik akan merasa ikut serta memiliki, dan akan aktif mengikutinya.
Kebutuhan Peserta Didik
Tempat dan kesempatan : untuk memperoleh kegiatan yang mungkin untuk dilaksanakan
Peningkatan daya cipta (kreativitas)
Daya pembaharuan (inovasi)
Upaya memenuhi Kebutuhan Peserta Didik
Sajikan kegiatan yang menarik sesuai kebutuhan mereka dengan mengarah kepada kegiatan kehidupan beragama.
Pemeliharaan kesehatan dan ketangkasan
Pelestarian seni budaya
Kegiatan Produktif
Ketahanan mental, spiritual, emosional dan sosial
BAB 10
PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK (PRODIK)
Untuk membuat program kegiatan peserta didik perlu diperhatikan langkah-langkah berikut :
• Apa yang akan dilakukan?
• Apa tujuannya?
• Metode apa yang akan dipakai?
• Macam-macamnya? Program tahunan, bulanan, mingguan atau pertemuan?
• Hal yang perlu diperhatikan : menarik dan menantangkah kegiatannya?
• Sumber bahan? Mula, bantu, tata (SKU), SKK, Hasil pengamatan?
Langkah-langkah menyusun! Sesuaikan dengan golongan
Sasaran kegiatan :
Spiritual h. Keterampilan
Patriotisme i. Pembangunan watak
Disiplin j. Seni Budaya
Kecerdasan k. Lomba
Ketangkasan l. Kesehatan
Pengetahuan m. Perdamaian dunia
Gotong royong
Yang bertugas membuat program adalah dewan satuan.
BAB 11
UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan.
Tujuan upacara dalam gerakan Pramuka yakni :
Membangun ketertiban dalam hidup
Belajar untuk dipimpin dan memimpin
Meningkatkan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dilakukan dalam suasana khidmat
Macam-macam upacara
Upacara umum
Upacara pembukaan dan penutupan
Tiga versi upacara berdasarkan kehadiran pembina
Pembina hadir dan bersedia menjadi pembina upacara
Pembina hadir tapi tidak bersedia menjadi pembina upacara
Pembina tidak hadir
BAB 12
FORUM DALAM KEPRAMUKAAN
Forum SGTD
Pertemuan Dewan Satuan (Siaga), yang diketuai oleh seorang pradana.
Pertemuan Dewan Kehormatan (Penggalang), yang diketuai oleh seorang pimpinan regu (Pinru)
Yang dibicarakan dalam forum ini adalah Program Kerja (Pogja), Penerimaan Anggota Baru (PAB), Pelantikan, renungan jiwa.
Pertemuan Besar
Siaga (S)
• Pesta siaga
• Bazaar
• Gerak dan lagu
• Karnaval
• Pameran lukisan
Penggalang (G)
• Jambore (Mulai tingkat Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasional)
• Lomba Tingkat (1, 2, 3, 4 dan 5)
Penegak (T)
• Bakti Masyarakat
Pandega (D)
• Satuan Karya (Saka)
• Perkemahan Wirakarya
• Raimuna
Latihan Keterampilan
BAB 13
PERTEMUAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
Fungsi
Fungsi pertemuan dalam kepramukaan adalah untuk :
Menjadi wadah tukar menukar informasi
Terciptanya media kegiatan peserta didik yang terintegrasi
Pertemuan berdasar Metode dalam Kepramukaan, sehingga terarah dengan baik
Pertemuan disesuaikan dengan usia dan berpegang pada satuan terpisah
Cara memasukkan nilai pendidikan dalam pertemuan
Tetapkan sasaran tegas (penilaian)
Tetapkan Prinsip Dasar Kepramukaan
Libatkan secara penuh PDD
Praktek praktis :
• Learning by doing
• Learning by teaching
• Doing to learn
• Learning to earn (makan)
• Earning to life
• Life for server
Pertemuan diprogramkan
Bersumber pada Dasa Darma dan Tri Satya
Semua program dilakukan untuk mendapatkan SKU dan SKK
Peserta didik sebagai pelaksana dengan tujuan perkembangan jiwa leadership dan terjalinnya komunikasi yang baik
BAB 14
MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA
Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan) dipilih lewat Mugus (Musyawarah
Gugus Depan). Mabi berperan memberi bimbingan, bantuan moril dan
organisatoris, bantuan material dan juga finansial kepada kwartir. Mabi
wajib berkoordinasi dengan jajarannya.
Pembagian mabi :
Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional) berpangkalan di pusat (Jakarta, Indonesia)
Mabida (Majelis Pembimbing Daerah) terletak di ibukota Propinsi. Untuk daerah Sulawesi Selatan terletak Makassar.
Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang) berada di Ibukota kabupaten. Daerah Luwu Utara di Masamba.
Mabisaka (Majelis Pembimbing Satuan Karya).
Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting) terletak di ibukota kecataman. Di Bone-Bone.
Mabisa (Majelis Pembimbing Desa) terletak di kantor desa.
Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan) terletak di sekolah.
Mabigus terdiri atas :
Seorang ketua
Seorang atau beberapa orang wakil ketua
Seorang sekretaris
Beberapa anggota
Pada level perguruan tinggi, SK Pengurus diserahkan kepada Kwarda (Kwartir Daerah)
BAB 15
MEMBINA PRAMUKA
Pengertian
Membina Pramuka adalah giat yang : memperkenalkan, menumbuhkan,
membimbing/ mengembangkan kepribadian, pengetahuan, dan kecenderungan
peserta didik menjadi manusia yang kreatif, inovatif dan mandiri.
Hakikat Membina
Hakikat membina adalah membentuk manusia seutuhnya.
Membina dapat dilaksanakan secara formal, informal dan non-formal.
Hal yang perlu diketahui :
Tentang anak didik
Tentang metode yang akan digunakan untuk membina anak didik
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Keadaan peserta didik
Kondisi lingkungan
Keadaan sarana dan prasarana
Membina sebenarnya bukan melatih Pramuka untuk tahu apa, tapi untuk menjadi apa.
Manusia yang ingin dicapai
Manusia yang :
Mandiri
Peduli
Bertanggung jawab, dan
Teguh janji
BAB 16
MENCIPTAKAN KEGIATAN YANG MENARIK
Untuk menciptakan kegiatan yang menarik, maka salah satu hal utama yang
perlu diperhatikan adalah menempatkan anak didik sebagai subjek
(pelaku), bukan sebagai objek. Anak didik mestinya lebih banyak menjadi
pemain daripada sekedar penonton. Peserta dilibatkan untuk menciptakan
kegiatan menarik dan sesuai aspirasi mereka. Kegiatan menjadi menantang
atau tidak ditentukan oleh peserta didik, bukan oleh pembina.
Peserta didik belajar sambil melakukan, sasarannya adalah :
Peserta didik merasakan bagaimana acara kegiatan
Peserta didik merasakan proses yang dilakukan
Peserta didik belajar cara mengatasi masalah
Kegiatan yang menantang dan menarik adalah :
Kegiatan tersebut baru dilakukan, bisa diperoleh dengan melakukan
inovasi. Kegiatan yang telah berulang-ulang dilakukan akan menimbulkan
perasaan bosan pada peserta didik.
Dapat mengembangkan kreativitas peserta.
Dapat mengembangkan berbagai keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat.
Kegiatan yang mengandung pendidikan
Kaum muda sukses dalam kegiatan
Segala upaya dilakukan untuk mencapai tujuan
Ada pengembangan, pengetahuan dan pengalaman di dalamnya
Sesuai dengan jika peserta didik.
Cara menyusun kegiatan yang menarik
Pembina melibatkan peserta
Lakukan pengelompokan sejenis
Perhatikan :
• Skala prioritas
• Sesuaikan dengan kondisi waktu dan tempat
• Program yang selaras dengan tujuan
• Kondisi masyarakat
Pembina mengajak pimpinan regu memilih metode yang tepat.
BAB 17
KOMUNIKASI DAN BERGAUL DENGAN PESERTA DIDIK
Komunikasi yang baik dan pergaulan yang harmonis antara pembina dengan
peserta didik akan menjadi faktor pendukung keberhasilan pendidikan
kepramukaan.
Bergaul adalah segenap aktivitas penyatu panduan antara giat peserta
didik dan pembina yang saling mempengaruhi untuk mencapai kesuksesan.
Prinsip-prinsip hubungan insani :
Adanya sinkronisasi dengan tujuan program pendidikan bagi peserta didik
Terciptanya suasana kerja yang menyenangkan
Adanya informalitas yang wajar
Penghargaan atas prestasi yang telah dilakukan
Tips komunikasi yang baik
Bersikap sopan
• Tepati janji
• Hargai orang lain
• Pandai-pandailah berterima kasih
Jika berucap, usahakan orang lain mengerti dengan jelas apa yang kita
ucapkan. Berbicaralah dengan tempo yang tidak terlalu cepat, juga tidak
terlalu lambat. Sesuaikan suara dengan kondisi.
Berusahalah untuk menjadi ramah dan bersahabat dengan peserta didik.
Pramuka adalah agent of change : Pembaharu selama hayat. Untuk Pramuka
siaga, menjadi pembaharu di lingkungan keluarga. Penggalang menjadi
pembaharu di keluarga, masyarakat dan lingkungan, sedangkan penegak dan
Pandega menjadi pembaharu di lingkungan luas.
BAB 18
PERAN, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB PEMBINA PRAMUKA
Peranan Pembina
Pembina adalah anggota dewasa yang terlibat langsung dalam kegiatan
dengan memperhatikan terpenuhinya kebutuhan kebutuhan peserta, kegiatan
yang berkonsep kekinian, menarik dan menantang.
Dalam berinteraksi dengan peserta didik, tidak pernah terlepas dari
Prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan dan sistem among.
Pembina adalah sukarelawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap
prinsip-prinsip dalam kepramukaan dan sebagai mitra peserta didik.
Tugas Pembina Pramuka
Memperhatikan 3 pilar pendidikan atau kegiatan, yakni :
Kegiatan modern, terkini dan baru
Bermanfaat bagi peserta didik
Taat pada kode kehormatan Pramuka
Sukarelawan yang menempatkan posisinya sebagai mitra bagi peserta
didik. Peserta didik menjadi sumber pendidikan. Pembina bertugas untuk
memberi motivasi, stimulus, bimbingan, bantuan dan menyediakan fasilitas
bagi peserta didik.
Membantu gugus depan dalam hubungan masyarakat, orang tua, wali dan masyarakat.
Tanggung Jawab Pembina
Terselenggaranya kepramukaan pada satuan Pramuka
Melaksanakan kegiatan berlandaskan pada metode kepramukaan dan prinsip dasar kepramukaan
Sesuai dengan visi misi gerakan Pramuka dalam kemandirian dan kepedulian masyarakat
Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian baik, berwatak dan berjiwa Pancasila serta menjadi anggota masyarakat yang baik.
Bertanggung jawab pada Tuhan, masyarakat, lingkungan dan diri sendiri.
Jumlah Pembina
Tugas pembina cukup berat, maka jumlah pembina diatur sebagai berikut :
Pembina siaga 1 orang, minimal 20 tahun
Pembantu Pembina 25 tahun
Pembantu pembina penegak 1 orang, minimal 23 tahun
Pembina pandega 1 orang, minimal 25 tahun
Pembantu pembina pandega 1 orang, minimal 25 tahun
Pembina setidaknya pernah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD)
BAB 19
SKU/ TKU, SKK/ TKK, SPG/ TPG
SKU/ TKU (Syarat Kecakapan Umum/ Tanda Kecakapan Umum)
Gambar 2. SKU/ TKU
SKK/ TKK (Syarat Kecakapan Khusus/ Tanda Kecakapan Khusus)
Gambar 3. SKK/ TKK
Tingkatan TKK
Pada tingkatan S hanya ada 1 tingkat, bentuknya segitiga.
TKK pada tingkat G, T, dan D terdiri atas 3 tingkat, yakni :
Purwa, berbentuk lingkaran, dengan garis pinggir, dan diameter 2,5 cm.
Madya, berbentuk persegi, dengan ukuran sisi + 2,5 cm
Utama, berbentuk segi lima beraturan.
Yang membedakan antara G, T dan D dalam TKK adalah warnanya. Untuk G berwarna merah, sedangkan pada T dan D berwarna kuning.
TKK Wajib
Berjumlah 10 buah, beberapa di antaranya adalah : berkemah, menabung, menjahit, pengamat.
SPG/ TPG (Syarat Pramuka Garuda/ Tanda Pramuka Garuda)
Pramuka garuda adalah seorang Pramuka yang dapat menjadi teladan dan telah memenuhi syarat sebagai seorang Pramuka garuda.
SPG sesuai dengan golongan usia, dibedakan lewat warna dasar.
Pada siaga, TPG dapat diberikan ketika telah memenuhi SKU Tata
Pada penggalang, TPG diberikan ketika telah memenuhi SKU Terap
Pada penegak, TPG dapat diberikan ketika telah memenuhi SKU Laksana
Logo Pramuka garuda (background warna sesuai dengan tingkatan)
Pada upacara, icon digantung pada kalung.
BAB 20
KIASAN PADA MASING-MASING GOLONGAN
Siaga
Kemudian segeralah kita memulai dengan pembangunan yang membutuhkan
bantuan yang tinggi dan penataan yang baik. Diinspirasi oleh sejarah
pendirian Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
Penggalang
Kita mencari ramuan atas bahan-bahan yang kemudian dirakit/ disusun
dan akhirnya kita terapkan dalam pembangunan bangsa. Terinspirasi oleh
peringatan Sumpah Pemuda tahun 1928.
Penegak
Dalam pembangunan kita memerlukan bantara-bantara (ajudan) pengawas
kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup
melaksanakakan pembangunan. Berdasarkan sejarah kemerdekaan tanggal 17
Agustus 1945.
Pembina = membina bangsa dan negara
Andalan = para pemimpin yang diandalkan.
BAB 21
STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
Tugas pokok gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi
generasi yang lebih baik. Jenjang organisasi sebagaimana yang telah
digambarkan terdahulu, yakni dari Gugus Depan, Kwartir Ranting, Kwartir
Cabang, Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional. Lemdikacab yakni lembaga
pendidikan tingkat cabang
Musyawarah Nasional (Munas) dan Musyawarah Daerah (Musda) serta
Musyawarah Cabang (Muscab) diadakan 1 kali dalam 5 tahun. Sedangkan
Musyawarah Ranting (Musran) dan Musyawarah Gudep (Mugus) diadakan 1 kali
dalam 3 tahun.
Musran pada Kwarran harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh
KaKwarran, utusan dari gudep sebanyak 4 orang (1 penegak, 1 pandega dan 2
pembina)
Muscab harus dihadiri oleh 7 orang yang dimandatir oleh KaKwarcab, 1
orang dari Mabicab, 7 orang dari Kwarran (termasuk dari DKR dan Mabiran)
Musda harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh KaKwarda
(termasuk Ketua DKD ditambah 1 orang dari Mabida), 6 orang dari Mabicab,
6 orang dari Kwarran.
Munas harus dihadiri oleh 8 orang yang dimandatir oleh KaKwarnas (termasuk 1 orang anggota DKD ditambah 2 dari Mabinas)
Kepengurusan dalam organisasi kepramukaan terdiri atas :
1 orang ketua
Beberapa wakil ketua (sekaligus ketua bidang/ seksi/ departemen/ pogja)
Sekjend (pada Kwarnas) atau sekretaris (pada Kwarda, Kwarcab, Kwarran dan Gudep)
Beberapa orang anggota
Ketua dapat dipilih 2 x masa bakti berturut-turut
Kwartir menetapkan andalan urusan yang dikelompokkan dalam
bidang-bidang yang ditentukan, bertugas untuk memperlancar dan
mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Kwartir.
Sekretaris bertugas untuk menyusun staf yang terdiri atas karyawan
yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis dan administrasi yang
dipimpinnya.
Kwartir membentuk pimpinan Saka yang ketuanya ex officio.
Untuk menjadi seorang andalan, minimal aktif dalam 5 tahun terakhir di Kwartir.
BAB 22
ORGANISASI GUGUS DEPAN (GUDEP)
Organisasi gudep diatur berdasarkan Skep. Kwarnas No. 086/ 2004, yakni :
Gambar 4. Organisasi Gugus Depan
Penjelasan :
Organisasi gugus depan dibina oleh seorang pembina, dengan 4 satuan.
Yakni Perindukan Siaga (S), Pasukan Penggalang (G), Ambalan Penegak (T),
dan Racana Pandega (D). Perindukan siaga terdiri atas 4 barung, yang
dibina oleh seorang Pembina Siaga (BS) dan dibantu oleh 3 orang Pembantu
Pembina Siaga (PBS). Jumlah peserta didik adalah 4 barung x 10 Siaga =
40 orang siaga.
Dalam mugus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
Pertanggung jawaba keuangan
Program kerja (selama 3 tahun masa bakti)
Pemilihan pembina gudep
Dewan kehormatan pada pandega adalah semua pandega yang telah dilantik. Pada
Dewan kehormatan terdiri atas :
Mabigus
Pembina satuan
Pembina gudep
Pembina ambalan
Administrasi gudep terdiri atas :
Buku induk
Buku keuangan
Buku inventaris
Buka agenda rapat
BAB 23
SISTEM AMONG
Sistem among adalah cara mengasuh. Istilah ini digunakan pertama kali
oleh Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama lengkap Raden Mas
Surjadiningrat, lahir pada 2 Mei 1889 yang kemudian diperingati sebagai
hari pendidikan nasional.
Sistem among adalah sistem pendidikan dengan cara memberi kebebasan
bergerak dan bertindak leluasa sejauh mungkin, menghindari unsur :
Perintah
Keharusan
Paksaan
Sehingga tidak merugikan bagi masyarakat dan diri sendiri
Pedoman :
Ing Ngarso sing Tulodo (Di depan memberikan contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah menjadi motivator)
Tut Wuri Handayani (Di belakang sebagai pendorong)
Dalam gerakan Pramuka, peserta didik diberi kesempatan untuk
mengembangkan kepribadiannya, bakatnya, kemampuannya dan cita-citanya.
Pembina hanya bertugas menjaga, membenarkan, meluruskan, mendorong,
memberi motivasi, menjadi tempat konsultasi dan bertanya bagi peserta
didik.
Sistem among secara terpadu dapat dilihat pada gambar :
Bimb.
Langsung Bimb. Tak
Langsung
Gambar 5. Sistem Among dalam Gerakan Pramuka
BAB 24
SATUAN KARYA (SAKA)
Saka merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan :
Bakat
Minat
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
Mengembangkan keterampilan
Mencari pengalaman
Tujuan diadakannya Saka
Pemantapan mental, moral, fisik, intelek, khususnya dalam bidang
teknologi sehingga pada saat mereka meninggalkan gerakan Pramuka akan
benar-benar siap menjadi kader bangsa sekaligus kader pembangunan.
Sasaran Saka adalah :
Ketahanan mental, moral dan kemampuan menghadapi tantangan hidup
Keterampilan ber-iptek praktis di abad 21, mandiri, berani, dan bertanggung jawab
Keterampilan wirausaha
Saka dapat didirikan kalau ada > 10 orang Pandega yang mempunyai
keinginan yang sama pada satu Saka. Semua tergantung pada diri kita.
Satuan karya tertinggi terletak di cabang, dan paling efektif adalah pada ranting.
Anggota Saka pada Gudep tidak boleh melepaskan diri dari keanggotaan di Gudep.
Kalau akan berpindah Saka, harus ada izin dari Dewan Saka sebelumnya.
Pengorganisasian Saka
Berdasarkan AD dan ART
Di bawah wewenang, pengendalian dan bimbingan Kwarran atau Kwarcab
Dewan Saka terdiri atas :
Para pemimpin krida (bidang dalam Saka)
Pamong Saka
Wakil pamong Saka
Instruktur (pembimbing)
Pamong Saka adalah pembina Pramuka mahir penegak/ pandega yang berusia
antara 30 – 50 tahun dan mempunyai minat atau kegemaran.
Beberapa Saka di Indonesia :
Saka Bhayangkara (di bawah naungan Polri)
Saka Taruna Bumi (Bidang Pertanian)
Saka Dirgantara (Bidang Penerbangan)
Saka Kencana (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)
Saka Wana Bakti (Kehutanan)
Bahari (Kelautan)
Bakti Husada (Kesehatan)
BAB 25
PAKAIAN SERAGAM
Pakaian yang dikenakan oleh semua anggota gerakan Pramuka mempunyai bentuk, warna dan tata cara pemakaiannya sama.
Fungsi penggunaan seragam adalah :
Kesatuan dan jiwa kepramukaan
Pendidikan kepemimpinan, kesederhanaan, keindahan, kesopanan.
Rasa harga diri, jiwa kebangsaan, persatuan dan kesatuan
Penanaman disiplin
Warna coklat melambangkan sejarah perjuangan.
Pada siaga dan penggalang
Pakaian putra : dimasukkan ke dalam celana, 2 saku di atas, baret miring ke kanan.
Pakaian putri : saku berada di bawah, tidak menggunakan kancing saku, topi bundar.
Untuk baju menggunakan kain Prof no. 27 sedangkan celana atau rok menggunakan kain Prof No. 29
BAB 26
TANDA PENGENAL DALAM GERAKAN PRAMUKA
Tanda Umum berdasarkan Skep No. 059/ 1982
Tutup kepala
Seragam leher/ pita
Tanda pelantikan
Tanda kepanduan Putra/ putri
Tanda harian
Tanda Satuan berdasarkan Skep No. 137/ 1987
Tanda barung, regu, sangga, reka, dan krida
Tanda gudep, lencana daerah, dan lambang kwartir
Tanda Saka
Tanda Gudep Luar Biasa
Tanda Jabatan berdasarkan Skep No. 202/ 1988
Tanda Pemimpin/ wakil pimpinan barung, regu, sangga, reka dan krida
Tanda Pembina dan Pembantu Pembina
Tanda Andalan dan Mabi
Tanda Korp Pelatih
Tanda Dewan Kerja (T/D)
Tanda Pamong Saka
Tanda Kecakapan berdasarkan Skep No. 056/ 1982
Tanda Kecakapan Umum (82/ 1988)
Tanda Kecakapan Khusus (132/ 1979)
Tanda Pramuka Garuda (045/ 1980 yang ditambah pada Skep No. 101/ 1989)
Tanda Pembina Mahir
Tanda Kehormatan berdasarkan Skep No. 090/ 1983
Untuk Peserta Didik
• Tanda penghargaan
• Bintang Tahunan
• Bintang Wiratama
• Bintang Teladan
Untuk Orang Dewasa
• Lencana tahunan
• Pancawarsa
• Wiratama
• Darma Bhakti
• Melati
• Tunas Kelapa
Tanda kehormatan dari Badan Organisasi Sosial dan Kemanusiaan
Tanda kehormatan dari pemerintah dan negara lain
BAB 27
LAMBANG GERAKAN WOSM DAN WAGGS
Tunas Kelapa
Oleh : Soemardjo Atmodipoero
Digunakan sejak 14 Agustus 1961
SK Kwarcab No. 6/KN/72/1972
Alasan :
Cikal adalah tanaman pertama di bumi Indonesia, kiasan bahwa Pramuka adalah generasi yang pertama mendiami bumi Indonesia.
Cikal dapat tumbuh di mana saja, kiasan bahwa setiap Pramuka dapat beradaptasi di semua daerah.
Cikal dapat tumbuh dalam waktu yang lama, kiasan bahwa Pramuka itu sehat, kuat dan ulet.
Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas, simbol bahwa Pramuka bercita-cita tinggi dan lurus.
Nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah, kiasan bahwa setiap Pramuka
berpegang pada tekat dan keyakinan yang baik, benar dan kuat.
Nyiur adalah pohon serbaguna, kiasan bahwa Pramuka akan menjadi
manusia yang berguna dan membaktikan diri untuk kepentingan tanah air.
WOSM adalah kependekan dari The World Organization of the Scout Movement (Persatuan Gerakan Pramuka se-Dunia)
Kompas sebagai simbol kebenaran
Tiga ujung sebagai tiga janji
2 bintang sebagai kebenaran
Tali yang disimpul mati sebagai simbol persahabatan
Putih suci melambangkan kemuliaan
Ungu melambangkan kepemimpinan
WAGGS adalah kependekan dari World Association of Girl Guide and Girl Scout (Persatuan Pramuka Puteri se-Dunia)
Warna emas sebagai simbol matahari bersinar
3 daun sebagai 3 janji
Tongkat sebagai cinta kemanusiaan
Jarum kompas sebagai taat janji
Motto : Sedia (Be prepare!)
Badge Sulawesi Selatan
Oleh : Abdurrahman Firdaus
Gunung 3 buah melambangkan trisatya
Hasanuddin simbol kita calon penerus bangsa, seperti Sultan Hasanuddin sebagai Ayam Jantan dari Timur
Tamalatea artinya tak kunjung layu
Laut melambangkan bahwa Sulawesi selatan dikelilingi oleh laut
BAB 28
KEWIRAAN
Wira berarti gagah, satria, pahlawan perkasa, berani atau patriot.
Materi kewiraan dipersiapkan untuk menggali potensi dan kemampuan bela negara melalui :
Meningkatkan perasaan cinta tanah air
Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara
Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara
Kesadaran rela berkorban
Kemampuan bela negara
Kewiraan diartikan sebagai kesadaran mencintai dan memuliakan serta keberanian untuk membela bangsa dan tanah air.
Pendidikan kewiraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
untuk mengembangkan kecintaan, kesetiaan dan keberanian bela tanah air
dan sekaligus sebagai sebuah sistem nasional.
Maksud dan tujuan pendidikan kewiraan adalah untuk memperluas
cakrawala pikir peserta didik sebagai pejuang bangsa dalam usaha
menciptakan kesejahteraan dan keamanan nasional.
Tujuan belajar kewiraan adalah untuk meningkatkan kesadaran diri dalam
bela negara, berfikir komprehensif, dan integral di kalangan pelajar.
Dasar hukumnya adalah : UUD 1945, Pancasila, GBHN, Kep. Mendikbud
061/4/1985, Kepmenhankam nomor 02/II/1985, UU No. 20/ 1982 tentang
Pokok-pokok pertahanan Nasional, UU No. 2/ 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang berisi tentang Ruang lingkup dan Integrasi
pendidikan.
BAB 29
KEWIRAUSAHAAN
Usaha adalah kemauan untuk mendapatkan sesuatu, kemauan untuk bekerja.
Wirausaha adalah perilaku dengan penuh keberanian, mengambil risiko,
keutamaan, kreatifitas dan keteladanan dalam menangani usaha berpijak
pada kemauan.
Kewirausahaan diartikan sebagai semangat sikap perilaku dan kemauan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
menciptakan cara kerja dengan meningkatkan efisiensi kerja lebih baik
untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Asas pokok kewirausahaan yakni :
Mandiri
Mampu memecahkan masalah
Keberanian mengambil keputusan secara cepat dalam kondisi kritis
Keberanian mengambil risiko
Inovatif dan kreatif
Produktif
berkarya
Pendidikan kewirausahaan diberikan dengan tujuan dasar untuk membentuk manusia yang :
Rasa percaya diri
Kemandirian
Kreatif dan mampu menemukan peluang
Inovatif
Mampu berkomunikasi dengan baik
Hidup terencana
Jujur
Hemat
Tangguh
Disiplin
Mampu melakukan managerial
Berfikir dan bertindak strategis
Berani mengambil risiko
Kreatif
Sarana media kewirausahaan pada kepramukaan yakni :
Pembina yang berkualitas
Tersedianya program pendidikan peserta didik yang baik
Daya guna SKU, SKK dan SPG dan Usaha pemilikan TKU, TKK dan TPG
Satuan karya
Meningkatkan iman dan taqwa
Pendidikan kewirausahaan dalam kepramukaan dilakukan :
Program pendidikan peserta didik yang disusun secara bersama
Pembina yang mengintegrasikan materi yang dapat memupuk rasa percaya diri, mandiri kreatif.
Pemimpin satuan belajar menjadi pemimpin
Learning by doing, learning by earn, earn to life
Untuk menjadi Pramuka yang berkualitas harus dilakukan :
Pemberdayaan gugus depan
Manajemen diefektifkan
Manunggal pada masyarakat
Pembina berkompetensi
Didikan tinggi, efektif dan efisien
Sasaran akhir dari kewirausahaan adalah pembinaan watak yang :
Berperilaku luhur
Berjiwa Pancasila
Mempunyai semangat iptek dan imtaq
Semangat mandiri
Jiwa kewira dan usahaan.
BAB 30
BERKEMAH SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
Kegiatan yang dilakukan di luar (alam terbuka) merupakan cara efektif
pembentukan watak peserta didik. Dengan berkemah, peserta didik bisa
belajar untuk menghargai kesederhanaan, menghindari pola hidup konsumtif
dan mempelajari keharmonisan.
Berkemah adalah suatu rekreasi yang edukatif di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta sistem among. Di
dalamnya terdapat interaksi antara
Perkemahan akan efektif jika :
3M (mudah, manfaat, murah)
Dilaksanakan dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pada perkemahan, perhatikan :
Keamanan dan keselamatan
Disiplin dan lingkungan
Tata cara
Berkemah akan menjadi hal yang sangat penting, sebagai puncak materi
yang telah dipelajari dan diikuti. Berkemah juga menjadi satuan Pramuka
yang baik dan efektif, bukan latihan yang hanya mengejar TKK.
Tujuan berkemah antara lain :
Membina dan mengembangkan kemampuan fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial peserta didik sebagai individu.
Membentuk manusia :
bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa
Membina mental dan percaya diri
Memiliki kesehatan dan daya tahan tubuh
Memiliki daya kreasi
Memiliki keterampilan dan ketangkasan
Belajar bekerjasama, bergotong royong, dan hidup mandiri
Mengembangkan rasa cinta tanah air
Mencari pengetahuan dan pengalaman baru
Menjadi salah satu wadah untuk melakukan pengabdian pada masyarakat
Berkemah dilakukan hanya pada Penggalang, Penegak dan Pandega. Pada
siaga boleh dilakukan jika hanya berupa persami yang tendanya didirikan
oleh pembina, peserta tidak memasak dan acara disusun oleh pembina
dengan baik.
Pemilihan tempat berkemah :
Cari tanah yang rata atau sedikit miring
Cari tanah yang berumput
Ada pohon untuk tempat berlindung
Ada saluran pembuangan air
Pemandangan yang menarik
Arena petualangan yang menantang
Keamanan lokasi terjamin, baik dari binatang buas maupun dari gangguan lain
Tidak terlalu dekat dengan jalan raya atau perkampungan
Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan dan pos keamanan
Pelaksanaan perkemahan
Persiapan, lakukan kesepakatan dan penyusunan acara oleh Dewan Satuan. Tentukan :
Waktu dan tempat, juga tujuan dan biaya
Peralatan dan pembekalan
Peninjauan tempat berkemah
Izin dari orang tua dan penguasa daerah setempat
Panitia pelaksana
Susunan acara
Pelaksanaan
Kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana dan tujuan
Kegiatan dilakukan sesuai dengan kemampuan peserta didik
Tersedia acara pengganti. Setiap kegiatan harus memperhatikan
keselamatan dan keamanan, lokasi setelah perkemahan selesai harus
bersih, perlengkapan regu dan pribadi perlu diperhatikan.
Perkemahan pada Penegak dan Pandega dapat dilaksanakan (dipanitiai) oleh Sangga atau Reka.
Evaluasi
Prestasi peserta didik mengalami perubahan ke arah positif
Kesehatan peserta mengalami peningkatan
Kekurangan dan kelemahan perkemahan diketahui
BAB 31
KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN
Keterampilan kepramukaan adalah keterampilan yang didapat dalam
kegiatan yang mungkin saja dapat menjadi pelajaran bagi peserta didik
dalam menghadapi tantangan hidup. Keterampilan yang diberikan
disesuaikan dengan usia, lama kegiatan diikuti dan kualitas pembina.
Jenis-jenis keterampilan kepramukaan :
Spiritual
Pengenalan kaidah-kaidah agama
Pengamalan Prinsip Dasar Kepramukaan
Pengamalan Kode Kehormatan Pancasila
Pengamalan Pancasila
Emosional
Cermat menghadapi masalah
Bijak dalam mengambil keputusan
Tidak tergesa-gesa dalam menentukan sikap
Menghormati lawan bicara, sopan santun, dan menghormati orang yang lebih tua
Manajerial
Kepemimpinan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
Administrasi kegiatan
Hubungan antar instansi
Penyusunan laporan hasil kegiatan
Fisik
Tali-temali : simpul ujung tali, simpul mati, simpul anyam dan
berganda, simpul erat, simpul pangkal, simpul tarik, simpul kursi, dan
simpul tiang.
Ikatan : ikatan canggah, palang, sambungan dan kaki tiga.
Kompas, peta (peta pita/ peta perjalanan dan peta lapangan) dan penggunaannya.
Bahasa isyarat, sandi, morse dan smaphore.
Menaksir tinggi pohon dan lebar sungai.
Mengenal berbagai gejala alam, misalnya : kabut, matahari dan bintang
Keterampilan sosial
P3K
• Kesehatan lapangan
• Dapur umum
• Evakuasi
• SAR (Search and Rescue)
Kesehatan masyarakat
Pengamanan masyarakat
• Pengamanan TKP (Tempat Kejadian Perkara)
• Kebakaran
• Konservasi tanah dan air
BAB 32
PENJELAJAHAN LINTAS ALAM
Penjelajahan lintas alam dikonsentrasikan pada Survival Training yang penuh dengan tantangan. Diramu dengan variasi :
Membaca peta
Menggunakan kompas
Membuat peta pita perjalanan
Memecahkan sandi dan bahasa isyarat
Membaca tanda jejak
Menaksir tinggi pohon dan lebar sungai
Sketsa panorama
Praktik membalut dan mengangkat pasien (P3K)
Halang rintang (alami dan buatan)
Proses yang ingin dicapai dalam penjelajahan lintas alam adalah pengembangan :
Kepemimpinan
Demokrasi
Kekompakan team
Kematangan berpikir
Kemandirian
Percaya diri
Keterampilan dan ketangkasan
Administrasi dan pembagian tugas
Pengetahuan dan pengalaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penjelajahan lintas alam
Keselamatan peserta didik
Tingkat kesulitan yang akan dialami peserta didik di dalam perjalanan
Petugas yang memadai baik dalam jumlah maupun dalam kualitas
Penyusunan laporan hasil perjalanan
Evaluasi
KUMPULAN LAGU PRAMUKA
Satya Darma Pramuka
Kami … Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku … kudarmakan
Darmaku … kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku
Kami jadi pandumu …
Ikan Selayang
Ikan selayang, ikan selayang dipotong-potong hu … ha …
Ikan dipotong ikan dipotong diparang-parang hu … ha …
Hai nona … beta dengar kau mau kawin
(Ya kawin aja, emang guwe pikirin … itu urusan kodok) Ha … ha … ha …
Kalaulah begitu …
Kembalikan … hai kembalikan baret coklatku
Bernyanyi dan Berdendang
Bernyanyi gembira berlenggang dan berdendang (2x)
Lenggang … lenggang … berlenggang di tempat (2x)
Muka … belakang, samping lalu silang (2x)
Ke muka belakang ke samping lalu silang (2x)
Botol
Botol namanya budu
Sendok namanya sudu
Anak kodok namanya brudu
Pantat ayam namanya brutu
Goyang … goyang … goyang …
Goyang … digoyang … goyang
Goyang … digoyang … goyang
Goyang … goyang … digoyang … goyang (2x)
Gembira Berkumpul
Ayo kawan … ayo kawan berkumpul
Berkumpul bersenang-senang semuanya
Jangan segan … jangan segan bersama
Bersama menyanyi bergembira
Tepuk tangan … tepuk tangan … tepuk tangan … bergembira
Skali lagi … skali lagi …
Tepuk tangan kita semua bergembira
Jari
Ini namanya jari jempol … (2x)
Apa pesannya jari jempol sayang
Anak Pramuka nggak boleh ngompol
Telunjuk – Ngantuk
Tengah – Lengah
Manis – Nangis
Klingking – Maling
Api Unggun
Api api api api api unggun
Dengan berdiri bersuka hati
Disinari api unggun
Hora … hore yo Pramuka
Beramai-ramai bersuka hati
Disinari api unggun
Api kita sudah menyala
Api … api .. api api api
Mars Penggalang
Tak ada gunung terlalu tinggi, buat kami daki di tengah panas
Tak ada jurang terlalu dalam, buat kami turuni di malam kelam
Hutan rimba – hutan rimba padang lalang – padang lalang
Kususuri jalanan jauh
Panas terik hujan berangin
Maju terus, jalan terus
Pantang patah – pantang patah hati kami – hati kami
Karena telitinya
Pasukan penggalang jalanlah, terhapus semua luka
Marina Merana
Marina menari di atas menara
Di atas menara Marina menari
Marina merana di atas menara
Di atas merana Marina merana
Berkemah
Di tengah-tengah hutan, di bawah langit biru
Tenda terpancang ditiup sang bayu
Api menjilat-jilat, terangi rimba
Membawa Pramuka dalam impian
Penegak … pandega …
Petualang datang tak kenal gengsi
Datang ke perkemahan …
Karena patah hati, guna mencari cinta yang sejati
Aku Anak Muda
Aku ini anak muda
Hati suci riang gembira
Mari kawan masuk Pramuka
Pramuka slaalu gembira
Wan jae lae laccing takaraccing takaraccing
Takara loa leo
(2x)
Sengko Sengko Dainang
Sengko sengko dainang (2x)
Sengko la sengko (2x)
Tra … lalala …
Tri … lilili …
Sirege sirege tumba (2x)
La sengko sengko (2x)
Pramuka Tak Kenal Rintangan
Pramuka tak kenal rintangan
Meski jalan penuh halangan
Kan hilang dengan hati yang riang
Pramuka tak kenal rintangan
Pramuka Mengembara
Satu Pramuka pergi mengembara
Satu Pramuka bawa tongkat bawa tali bawa sangkur
Pergi mengembara
Rajin Terampil dan Gembira
Rajin terampil dan gembira
Senantiasa praja muda karana
Sopan dan tak kenal rasa congkak
Bersahaja setia suka menolong
Yayayaya … itulah Pramuka
Pramuka sejati … sejati kata dan prilakunya
(2x)
Pembinaku
Bangun pagi-pagi menuju tempat
Di sanalah kami dibimbing dan dibina
Oleh pembina perkasa
*) Mau makan jalan jongkok
Sudah makan ditindaki
Dihukum maki bentak-bentak hai …
Wahai pembinaku sungguh kejam dirimu
Wahai pembinaku betapa tajam matamu
Tak tahan rasanya ingin segera pulang
Namun perkemahan belum selesai (Kembali ke *)
LDGD
LDGD Sesamur
Kati bimbing siteru seusu
LDGD Sesamur
Sungguh enak mengikuti perkemahan
Makan kurang tidur dikurangi perut keroncongan …
Anak kambing
Mana dimana anak kambing saya
Anak kambing sudah ada di sini
Mana kambingnya … ini (2x)
Mana kambingnya … sudah ada di sini
Kalau kau suka hati
Kalau kau suka hati tepuk tangan … (2x)
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati tepuk tangan …
(Petik jari, hentak kaki, bilang hore)
If you happy and you know it claps your hands … (2x)
If you happy and you know it, and you really want to show it
If you happy and you know it, claps your hands.
(stick finger, say hore)
Sayonara …
Sayonara … sayonara sampai berjumpa pula … (2x)
Buat apa susah, buat apa susah …
Susah itu tak ada gunanya
Es Lilin
Tunas kelapa kawaaaaaan … itu lambangnya
Tri Satya kawaaaan … itu janjinya
Dasa Darma kawaaaan … itu baktinya
Janganlah ragu kawan masuk pramuka
Cing cing Gemerincing
Cing cing gemerincing
Suara rebbana berbunyi nyaring
(2x)
Kaki melangkah beriring-beriring
Langkah yang serempak dengan lenggok yang seirama
Hati siapapun akan senang mendengarnya
Jambore
Jambore … re … re … Jambore (2x)
Ayo kita ke Jambore
Di sana berkumpul Pramuka Indonesia
Jambore rame-rame jambore
Pri … priodot bodo bidi Sssst … Pesta!
Dunia Kita
SYARAT-SYARAT TINGKAT PADA SKU PENEGAK BANTARA
Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan Penegak
Telah mempelajari dan menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
Mengerti dan bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupannya sehari-hari
Dapat memberi salam Pramuka, dan tahu maksud dan penggunaannya
Mengetahui Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak dan Pandega
Mengetahui tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka
Mengetahui arti Lambang dan Gerakan Pramuka
Mengetahui arti Pancasila
Mengetahui sejarah dan arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan
Indonesia serta dapat mengibarkan dan menurunkannya dalam upacara
Dapat dengan hafal menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya bait
pertama di muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika
lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara
Mengetahui Lambang Negara Republik Indonesia
Bisa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan penegak
Mengetahui arti dan sejarah Sumpah Pemuda
Mengetahui perjuangan Bangsa Indonesia dan Rencana Pembangunan Pemerintah
Mengetahui susunan Pemerintah Republik Indonesia dari pusat sampai ke desa
Dapat baris berbaris
Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan badan, dan memelihara kebersihan lingkungannya
Tahu pentingnya bahan-bahan makanan yang bernilai gizi, dan dapat memasak makanan di perkemahan setidaknya untuk lima orang.
Tahu tentang penyakit-penyakit rakyat yang terpenting dan cara-cara mencegahnya
Melakukan salah satu cabang olah raga atletik atau salah satu cabang olah raga renang
Tahu ada sopan santun pergaulan Indonesia
Memiliki buku Tabanas
Setia membayar iuran kepada gugus depannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri
Menguasai suatu keterampilan di bidang pertanian, bidang industri atau
bidan lain, yang dipilihnya sendiri, tetapi yang dapat diharap kelak
akan berguna bagi kehidupannya
Dapat membaca jam dan menggunakan kompas
Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut
Pernah ikut serta dalam kerja bakti gotong royong yang ditugaskan oleh pembinanya
Untuk penegak yang beragama Islam
Dapat mengucapkan kalimat syahadat dan tahu artinya
Mengerti rukun Iman dan rukun Islam
Melakukan shalat berjamaah
Tahu riwayat Nabi Muhammad Saw.
SYARAT-SYARAT TINGKAT PADA SKU PENEGAK LAKSANA
Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan sebagai Penegak Bantara
Dapat memberi penjelasan tentang Dasa Darma dan Tri Satya
Tahu sejarah pendidikan kepramukaan di Indonesia dan peranannya dalam pembangunan bangsa dan negara dewasa ini
Tahu tentang gerakan kepramukaan sedunia, dan tentang cita-cita persaudaraan Pramuka sedunia
Mengetahui tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tentang beberapa badan yang terdapat dalam organisasi itu
Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila
Dapat dengan hafal menyanyikan lagu-lagu di muka orang banyak sedikitnya lagu-lagu yang disyaratkan untuk SKU Penggalang Rakit
Tahu tentang upacara-upacara adat di daerahnya, misalnya upacara perkawinan, khitanan, penerimaan tamu terhormat dan lain-lain
Tahu cara merawat dan mengebumikan jenazah
Dapat memimpin barisan Pramuka
Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
Jika di sekitar tempat tinggalnya ada pesawat telepon, dapat menggunakan secara baik
Melakukan salah satu cabang olah raga atletik atau salah satu cabang
olah raga renang, dan melakukan salah satu cabang olah raga lain lagi
serta tahu peraturan permainannya
a. Untuk Penegak Putra : Berjalan kaki selama dua hari berturut-turut dengan melaksanakan tugas yang diberi pembinanya
Untuk Penegak Putri : Mengurus suatu rumah tangga selama dua hari berturut-turut
Dapat menampilkan satu macam kegiatan seni budaya di hadapan Pramuka-pramuka atau di hadapan penonton-penonton lain
Menjalankan suatu proyek produktif di bidang pertanian, bidang
industri atau di bidang lain, secara perseorangan atau bersama-sama
orang lain dan dapat memperlihatkan hasil karyanya
Mengadakan peninjauan di wilayah kelurahan tempat tinggalnya untuk
mempelajari masalah-masalah pembangunan, membuat laporan peninjauannya,
lengkap disertai kesimpulan diikuti dengan saran-saran
Sekurang-kurangnya dua kali pernah ikut serta kerja bakti
gotong-royong yang ditugaskan oleh pembinanya di sekolahnya, di
kampungnya, di tempat ibadah atau di tempat lain, dan pernah membantu
lembaga seperti PMI, LSD, BIMAS, PKK, KARANG TARUNA dan lain sebagainya
Dapat merencanakan, mempersiapkan serta memimpin rapat dan dapat membuat risalah rapat
a. Memiliki buku tabanas dan sudah menabung uang secara teratur. Dalam
buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya delapan minggu sejak
menjadi penegak Bantara dan sebagian daripada uang itu diperolehnya dari
usahanya sendiri
Dapat mengurus administrasi buku-buku tabungan Pramuka di Gugus Depannya
Setia membayar uang iuran kepada Gugus depannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri
Pernah membantu dalam menjalankan administrasi keuangan Gugus Depannya atau administrasi keuangan lain
Membantu Pembina Siaga atau Pembina Penggalang dalam membina para Pramuka di Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang
Memiliki paling sedikit satu buah TKK
a. Untuk Penegak yang beragama Islam
Tahu syarat-syarat, rukun-rukun dan yang membatalkan sholat serta melakukan sholat dalam kehidupan sehari-hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar