MENUJU PERTANIAN ORGANIK

SELAMAT DATANG

Sabtu, 08 Oktober 2011

Pemanfaatan Limbah Bioetanol


Limbah dari proses produksi pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan pupuk organik. Karena berasal dari biomasa, limbah bioetanol baik cair maupun padat mengandung bahan organik yang dibutuhkan tanaman, mengandung unsur makro dan mikro yang diperlukan tanaman.

Limbah Cair

Untuk membuat pupuk, 4 liter limbah cair dicampur dengan 1 liter larutan mineral, 1 kg ampas tebu yang sudah menjadi abu, dan 2 sak alias 100 kg pupuk kandang. Pupuk kandang asal kotoran ternak adalah sumber nitrogen, unsur makro yang paling dibutuhkan tanaman. Limbah bioetanol yang mengandung enzim alfa-amilase berperan mengurai protein dalam kotoran ternak menjadi zat organik yang bisa diserap tanaman. Untuk memperkaya hara, ditambahkan larutan mineral terdiri dari unsur mikro seperti magnesium, besi, mangan, dan boron.

Sedangkan abu ampas tebu mengandung karbon aktif penghambat pertumbuhan cendawan yang kerap menyerang akar tanaman. ‘Karbon aktif menyerap aflatoksin yang dihasilkan cendawan sehingga cendawan tidak berkembang. Seluruh bahan itu lantas diaduk sampai rata dengan pengaduk berkekuatan 2 PK alias 1500 watt. Dengan itu, semua bahan tercampur sempurna sehingga bisa langsung ditaburkan di lahan. Sebaiknya pupuk didiamkan semalam dan ditutup plastik agar enzim bekerja sempurna.

Pengaruh pupuk organik dengan campuran limbah singkong. Dibanding Canavalia ensiformis yang hanya dipupuk dengan pupuk kandang biasa, produktivitas kacang kara pedang Made Satria lebih tinggi. Setiap tanaman menghasilkan 10-15 polong, dengan pupuk kandang saja, 5 polong.

Manfaat lain jika pupuk itu dipakai pada penanaman bunga potong dan jagung. Jagung yang ditanam di lahan 2 ha maksimal hanya 1% yang terserang cendawan akar rigidoporus dan sclerotium. Padahal biasanya serangan cendawan akar jagung mencapai 20%. Pada bunga potong, pertumbuhan krisan dan sedap malam lebih cepat 15-20%. Pemakaian pupuk limbah bioetanol pun hemat, hanya 10% dosis pupuk kandang murni.

Limbah Padat

Sementara limbah padat bioetanol dicampur dengan bekatul dan pupuk kandang digunakan sebagai pakan ternak sapi. Ragi untuk fermentasi kaya protein. Fermentasi juga membuat protein singkong lebih mudah diubah menjadi daging, Makanya total kalorinya lebih tinggi. Maklum, meski pakan utamanya tanaman hijau, asupan karbohidrat dan glukosa pada sapi membuat pertambahan bobot lebih cepat. Itu lantaran keduanya lebih mudah dikonversi menjadi daging ketimbang selulosa-kandungan utama pakan hijauan. Makanya begitu pakan mengandung limbah padat bioetanol diberikan pada 3 sapi peranakan ongole, bobotnya naik 10% dari 240 kg. Tak melulu sapi, limbah padat bioetanol bisa menjadi alternatif konsentrat buatan pabrik untuk kerbau, kambing, dan ayam.

1 komentar:

  1. numpang nanya min, untuk lokasi industri bioetanol dari tongkol jagung tau gak?

    BalasHapus