MENUJU PERTANIAN ORGANIK

SELAMAT DATANG

Selasa, 04 Oktober 2011

Revolusi Pertanian


REVOLUSI PERTANIAN

Agrokompleks
Kompleks karena kita akan menggabungkan semua
potensi yang ada untuk mendapatkan income yang
tinggi. Petani mesti punya sawah. Petani mesti punya
ternak mulai ayam, bebek, kambing dan sapi. Petani
mesti punya kolam ikan. Semua bisa dimulai dari hal
kecil dan dari kondisi apapun. Menabung salah satu
cara terbaik dan sudah diajarkan leluhur kita. Ada
sedikit sisa uang belanja, belikan ayam 1 ekor. Ayam
bisa bertelur dan ditetaskan jadi anak ayam. Jika
jumlahnya cukup banyak, jual dan belikan kambing.
Ada tabungan belikan ayam dan ulangi pola tadi.
Kambing bisa beranak maka lakukan pola seperti
ayam dan jika jumlahnya sudah banyak, jual dan
belikan sapi. Ada tabungan belikan kambing. Sapi
bisa beranak maka ulangi pola serupa dan jika sudah
berjumlah banyak mulai belikan sawah meski
luasnya sedikit. Ada tabungan belikan sapi.
Pekarangan harus dimanfaatkan untuk kolam lele
atau ikan jenis lain. Pekarangan juga bisa dibuat
bedengan dan ditanami sayur seperti bayam, sawi,
kangkung.
Pola agrokompleks akan menghasilkan sumber
pangan yang cukup bergizi dan tentunya akan
meningkatkan income petani. Jika tidak dicoba,
bagaimana kita bisa membuktikan cara ini berhasil
atau tidak?
Petani dan Buruh Tani
Jumlah buruh tani yang lebih besar seringkali
dijadikan ukuran tingkat kesejahteraan petani. Buruh
tani artinya tidak punya lahan sendiri, tentunya
mereka tidak punya asset yang cukup jika dilihat dari
aspek bisnis. Padahal merekalah yang menentukan
semua keputusan produksi. Inovasi pertanian tidak
akan sukses jika para buruh tani tidak dilibatkan
mengambil keputusan. Buruh tani yang tidak punya
lahan sendiri itu harus diajak seperti karyawan, yang
mesti tahu apa tujuan bisnis dari pemilik lahan.
Buruh tani tentu harus diberi semangat agar suatu
saat punya lahan sendiri. Saat ini sudah banyak buruh
tani yang cerdas finansial, bertahap mereka mampu
menyewa lahan dan akhirnya memiliki lahan sendiri.
Hebatnya mereka masih tetap mau menjadi buruh
tani bagi petani lain, sehingga seringkali mereka
menguasai lahan yang lebih luas.
Sertifikasi
Pasar ekspor mulai mensyaratkan adanya sertifikasi
kebun danpa ck agin g house. Hentikan ketakutan saat
mendengar packaging house. China cukup membuat
packaging house seperti gudang sederhana milik KUD
dan produk mereka sudah menguasai dunia. Paling
penting punya sertifikasi agar bisa menembus pasar
ekspor. Saat ini pasar modern di Indonesia sudah
mulai meminta sertifikat kebun.
Sertifikasi, yang sekali lagi akal-akalan dagang, hanya
berisi alur produksi sejak dari kebun dan pasca
panen di packaging house. Ada juga negara yang tidak
mengharuskan sertifikasi seperti ini. Namun kita
harus antisipasi agar memudahkan kita ketika semua
negara tujuan ekspor memintanya. Departemen
pertanian telah mempermudah pengeluaran
sertifikasi dan sampai hari ini tidak dikenakan biaya.
Petani melalui kelompok tani bisa memanfaatkan
fasilitas yang ada. Selanjutnya mulailah bermitra
dengan pengekspor agar tersedia jaminan ekspor.
Tidak semua eksportir punya kebun sendiri, sehingga
kehadiran petani dan kelompok tani sangat mereka
perlukan. Sebaiknya sertifikasi atas nama petani agar
posisi tawar cukup kuat. Sehingga petani jadi lebih
bebas menentukan kemana produknya akan
dilempar. KPR Kandang Sapi Sebaiknya kita                                       memulai bisnis apapun tanpa hutang,
tapi dengan gunakan semua sumberdaya yang ada.
Sekecil apapun akan lebih baik agar kita fokus
membesarkan bisnis. Namun jika suatu saat sudah
berkembang dan dirasa cukup, berhutang merupakan
salah satu cara untuk membuat bisnis kita berlari
lebih cepat. Tentunya semua itu harus diperhitungkan resikonya.
Ada cerita menarik seputar pinjam modal ke bank.
Seorang peternak sapi bisa mendapat pinjaman KPR
(kredit pemilikan rumah), dengan menjaminkan
kandang sapinya. Suatu saat dia ditawari pinjaman
modal untuk mengembangkan ternak sapinya.
Kebetulan peternak ini cukup lama menggeluti bisnis
ternak sapi dan telah memiliki bedak di pasar untuk
berjualan daging segar. Syaratnya dia harus
membentuk kelompok peternak dan masing-masing
harus memiliki kandang sapi, minimal ada anggota 10
orang. Kandang-kandang sapi dan pengalaman yang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar